Sumpah Profesi Psikolog UII Cetak Sejarah Lulusan Perdana

Fakultas Psikologi UII mengambil sumpah 58 psikolog baru pada Jumat (19/12/2025). Acara berlangsung khidmat di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, Yogyakarta.

Momen ini menjadi sejarah kelulusan perdana Program Studi Pendidikan Profesi Psikolog (PSP5). Lulusan tersebut terdiri dari program profesi dan magister profesi psikologi.

Wakil Rektor Prof. Dr. Jaka Nugraha mengapresiasi keberhasilan lulusan yang tepat waktu. Ia berpesan agar psikolog baru terus belajar menghadapi masalah masyarakat yang kompleks.

Ketua HIMPSI DIY Miftahun Ni’mah Suseno menyambut hangat kehadiran para kolega baru. Beliau menekankan pentingnya menjaga integritas dan kode etik profesi secara konsisten.

Rizky Sholehah sebagai wakil lulusan menyampaikan rasa syukur atas perjalanan studinya. Ia mengajak rekan sejawatnya memberikan dampak positif bagi kesehatan mental masyarakat.

Universitas juga menyampaikan belasungkawa bagi lulusan yang terdampak bencana di Sumatera. Bantuan dan perhatian khusus diberikan kepada mahasiswa dari wilayah bencana tersebut.

Acara ditutup dengan doa bersama dan sesi foto seluruh peserta kegiatan. Kegiatan ini menandai kesiapan psikolog UII melayani bangsa secara profesional. (yp)

 

 

 

Sebelas Mahasiswa Psikologi UII Mengikuti Kompetisi Intervarsity Student Creativity and Digital Competition (ISCDC) 2025 di Malaysia

Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional. Melalui kegiatan Intervarsity Student Creativity and Digital Competition  (ISCDC) 2025 yang diselenggarakan di Universiti Utara Malaysia pada tanggal 24 November 2025 hingga 1 Desember 2025, mahasiswa belajar untuk menuangkan pengalaman ke dalam ide kreatif dengan berbagai metode. Kegiatan ini merupakan sebuah kompetisi sekaligus forum budaya yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai negara di Asia Tenggara untuk mengeksplorasi peran budaya dalam membangun hubungan antarbangsa.

Kompetisi tingkat internasional ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berbagi budaya masing masing melalui karya kreatif dan kolaborasi internasional. Melalui kegiatan ISCDC ini, mahasiswa diharapkan mampu memperkuat pemahaman antar budaya, meningkatkan kreativitas dalam menyampaikan pesan sosial, dan memperluas relasi akademik antar negara.

Sebelas mahasiswa Prodi S1 Psikologi berkesempatan untuk mengikuti kompetisi ISCDC 2025. Kompetisi ini terdiri dari berbagai kategori, termasuk Poster Design Competition: “Designing Harmony”, Cooking Showcase: “Taste of ASEAN”, Essay Competition: “ASEAN Identity Through Alor Setar”, dan Reels Challenge: “Faces of Friendship”. Pengalaman ini semakin berkesan karena seluruh delegasi Psikologi UII berhasil membawa pulang penghargaan kejuaraan di seluruh cabang perlombaan. Kemenangan ini dirasakan sebagai hasil dari perjalanan panjang atas kerjasama tim, kreativitas, dan keberanian dari setiap anggota delegasi.

Kegiatan ISCDC bertujuan untuk memotivasi mahasiswa dalam memahami keberagaman budaya melalui kreasi kreatif, diskusi, dan kerja sama. Bagi mahasiswa psikologi, kegiatan ini merupakan peluang untuk mengamati bagaimana budaya membentuk cara pandang, pola pikir, dan ungkapan emosi. Ini sejalan dengan konsentrasi penelitian Psikologi Sosial dan Psikologi Lintas Budaya yang mengkaji cara manusia bertindak dalam konteks sosial yang beragam.

Pihak penyelenggara ISCDC, Bapak Herman Felani, S.S., M.A., turut menyampaikan kesan dan harapannya terhadap kegiatan tahun ini. Beliau mengungkapkan bahwa ISCDC sangat berkesan karena menjadi wadah kolaborasi antar negara yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai latar budaya. Menurut beliau, kegiatan ini memberikan banyak manfaat, terutama karena mahasiswa memperoleh pengalaman global, belajar berkolaborasi, sekaligus berkompetisi secara sehat. Beliau juga berharap agar ISCDC dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, dengan jumlah negara dan peserta yang semakin banyak serta pelaksanaan yang semakin baik. Pengalaman ini menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang keberagaman budaya dan memperluas sudut pandang sebagai mahasiswa psikologi.

Pengalaman dalam mengikuti ISCDC ini menjadi memori yang sangat berharga dalam memberikan wawasan internasional, menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang keberagaman budaya, serta memperluas sudut pandang sebagai mahasiswa psikologi. Penyelenggara ISCDC, Bapak Herman Felani, S.S., M.A. turut memberikan harapannya untuk ISCDC, “Semoga kegiatan ISCDC dapat dapat dilaksanakan lagi, kalau bisa negara negaranya ditambah makin banyak dan makin baik”. Pada masa yang mendatang, semoga semakin banyak mahasiswa Psikologi UII yang terlibat dalam kegiatan internasional demi mengharumkan nama Universitas Islam Indonesia. Dukungan serupa juga datang dari Dekan Fakultas Psikologi UII, Dr.Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog yang menyampaikan bahwa kegiatan internasional ini bukan sekadar perjalanan akademik atau kunjungan luar negeri, tetapi menjadi sarana penting bagi mahasiswa untuk belajar beradaptasi, bertemu dengan orang baru, serta memperluas perspektif mereka. Mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk berempati dan memahami perbedaan budaya; meskipun Indonesia dan Malaysia memiliki nilai yang serupa, tetap terdapat kebiasaan dan dinamika sosial yang perlu dihormati.

Dengan capaian ini, Fakultas Psikologi UII berusaha untuk meningkatkan komitmennya untuk terus membuka peluang internasional dan kolaborasi serupa di masa mendatang. Hal ini, diupayakan untuk terus membangun lingkungan pembelajaran yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menumbuhkan kepribadian yang adaptif, tangguh, berintegritas, dan memberikan manfaat bagi sesama. (Luthfina Qurata Ainni)

Dosen Psikologi UII Bedah Isu Mental dan Hukum

Para peserta sangat antusias dan fokus dalam menyimak pemaparan para dosen pemateri. foto: Najwa Defiandra S

Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) sukses menggelar Seminar Diseminasi Karya Dosen. Acara akademik ini bertempat di Auditorium Dr. Soekiman Wirjosandjojo Lantai 3, Jumat (5/12/2025).

Tiga dosen pakar hadir membedah isu krusial mulai dari kesehatan mental remaja hingga psikologi forensik. Diskusi mendalam ini menyoroti peran vital keluarga dan ahli profesi dalam menyelesaikan masalah sosial.

Read more