Jalin Kerja Sama, Jurusan Psikologi UII dan IAICP Korea Bahas Psikologi Budaya Melalui Workshop Riset

(Kiri) Professor Uichol Kim selaku President of the International Association of Indigeneous and Cultural Psychology dan (Kanan) Sonny Andrianto, S.Psi., M.Si., Ph.D selaku Ketua Jurusan Psikologi UII

 

International Association of Indigeneous and Cultural Psychology (IAICP) South Korea menggelar kerjasama bertajuk Research Workshop Collaboration bersama dengan Jurusan Psikologi UII. Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan kolaborasi dan pertukaran akademik yang akan saling menguntungkan bagi masing-masing institusi. Kegiatan ini digelar pada (24-26/06/ 2024) bertempat di Gedung Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk mempromosikan kolaborasi dan pertukaran akademik yang saling menguntungkan bagi kedua institusi. Keberhasilan workshop ini menjadi tonggak penting bagi UII dan IAICP Korea untuk terus bekerja sama dalam meningkatkan kualitas riset dan pendidikan di bidang psikologi budaya.

Uni Eropa Dorong Peran Kuat Negara Berkembang di G20 untuk Wujudkan Tata Dunia yang Lebih Adil

(Kiri) Deputy Head of Mission Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Stéphane François MECHATI sebagai pembicara, dan (Kanan) Hadza Min Fadhli Robby, S.IP., M.Sc. sebagai moderator. foto: Youtube

Dalam Public Lecture bertajuk “The European Union & Emerging Powers in the G20: A Partnership for Peace and Equality”, Deputy Head of Mission Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Stéphane Mechati, menegaskan komitmen Uni Eropa dalam mendorong peran negara berkembang di G20 guna mewujudkan tata dunia yang lebih adil. Read more

Kedaulatan vs Liberalisasi: Mengupas Perdagangan Internasional dalam Perspektif Hukum

(Kanan) Prof. Nandang Sutrisno, S.H., LL.M., M.Hum., Ph.D. sebagai pembicara, (Kiri) Farhan Abdul Majiid sebagai Moderator. foto: Youtube

Seberapa besarkah ruang gerak negara dalam mengatur perdagangan di era globalisasi? Pertanyaan krusial ini menjadi sorotan utama dalam Kuliah Terbuka Hukum Internasional “Perdagangan Internasional dalam Perspektif Hukum Internasional” yang digelar pada Selasa (25/06/2024) bertempat di Ruang Audiovisual Gedung Perpustakaan Universitas Islam Indonesia. Read more

Susunan Acara Puncak MILAD ke-29 FPSB UII

 

 

Susunan Acara Puncak Milad ke-29 FPSB UII

Rancangan acara puncak milad ke-29 UII adalah sebagai berikut: 

No Waktu Durasi Agenda Ruang Keterangan
1 08.30-09.00 30’ Registrasi dan Persiapan
2 09.00-09.05 5’ Pembukaan Fenty Puspitasari, S.Psi. 
3 09.05-09.10 5’ Pembacaan Al-Quran Hakimi Harit (Mahasiswa HI)
4 09.10–09.15 5’ Indonesia raya & hymne UII Fenty Puspitasari, S.Psi.
5 09.15-09.30 15’ Sambutan dan Presentasi Dekan FPSB UII
6 09.30-11.30 120’

Sesi Materi (100’)

Sesi Tanya Jawab (20’)

Kuliah Umum

Narasumber:

Agung Sugiarto, S.Pd., M.Psi. (Kak Sinyo)

Tema:
Pelangi Tak Selalu Indah

  1. Faktor penyebab meningkatnya LGBT
  2. Dampak LGBT di berbagai aspek: sosial, psikologi, kesehatan fisik, dsb. 
  3. Strategi efektif pencegahan dan penanganan LGBT 
Dr. Herman Felani, S.S., M.A
7 11.30-11.45 Pengumuman dan Penyerahan Sertifikat Sivitas Akademika Berprestasi PIC Seleksi Dosen, Tendik, dan Mahasiswa Berprestasi
8 11.45-12.00 Doa dan Penutup  Anang Hermawan, S.Sos, M.A

Fenty Puspitasari, S.Psi.

9 12.00-12.30 Ishoma
10 12.30-Selesai
  1. Makan Siang Bersama
  2. Pembagian Doorprize
  3. Hiburan
Fenty Puspitasari, S.Psi.

Kuliah Tamu: Ajak Mahasiswa HI Dalami G20 dan Perannya dalam Tata Kelola Dunia

{Kiri) Pembicara Angelo Wijaya sedang memaparkan materi tentang G20 Meetings. foto:Youtube HI UII

Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah tamu bertajuk “Understanding G20 and Rule of Procedure in G20”, Senin (4/6/2024). Acara ini menghadirkan Angelo Wijaya, seorang delegasi pemuda Indonesia di berbagai forum internasional, sebagai pembicara utama.

Dalam paparannya, Angelo mengupas tuntas seluk beluk G20, mulai dari sejarah, tujuan, hingga mekanisme pengambilan keputusan. Ia juga menyoroti pergeseran kekuatan ekonomi global dari negara maju ke negara berkembang.

“Indonesia, India, dan Brazil menjadi tuan rumah G20 dalam tiga tahun berturut-turut. Ini adalah peluang emas bagi negara-negara selatan untuk menyuarakan isu-isu prioritas mereka, seperti pengentasan kemiskinan dan kesenjangan,” ujar Angelo.

Kendati demikian, Angelo mengingatkan bahwa G20 juga menghadapi sejumlah tantangan. Polarisasi politik imbas perang Rusia-Ukraina, misalnya, menghambat tercapainya kesepakatan dalam beberapa isu krusial. Belum lagi ketiadaan sekretariat permanen yang menyebabkan inkonsistensi dan kesulitan dalam implementasi hasil kesepakatan. Read more