Oleh:Widodo Hesti Purwantoro – Manusia diciptakan sempurna oleh Allah Swt. dengan bekal akal, pikiran, syahwat dan hawa nafsu. Ini jelas berbeda dengan malaikat yang hanya dibekali akal saja tanpa hawa nafsu sehingga mereka jauh dari perbuatan dosa. Sedangkan manusia, sudah bisa dipastikan tidak akan lepas dari kesalahan dan dosa. Tidak ada satu manusiapun yang lepas dari kesalahan dan dosa. Namun demikian, Allah Swt. adalah Dzat yang Maha Menerima Taubat.Read more
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/02/c5ad71ec-bcb8-4f10-acf7-fc4e70a34fc1.jpeg23041664Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-02-14 21:19:552024-02-14 21:19:55Taubat Itu Keren!
Oleh:Farhan Al Farizi – Generasi stroberi merupakan sebutan yang muncul untuk anak-anak zaman sekarang. Kreatif dan punya segudang ide-ide solutif namun gampang “penyok” dan hancur. Sebagai ayah 1 orang putri yang cantik nan solehah, saya sedikit takut dan sedih membayangkan bagaimana keadaan lingkungan ketika anak saya tumbuh dewasa. Sesuatu yang membuat saya sedikit tenang adalah bahwa generasi ini tidak tiba- tiba muncul lalu membesar dan menjadi generasi stroberi dengan segala macam positif negatifnya. Read more
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/02/62c7fecb-e15c-464b-9bd4-d62deb6b5151.jpeg25601536Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-02-07 20:51:062024-02-07 20:51:06Ayah, Main Yuk!
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah ( Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. An nisa: 59)
Muqoddimah
Saat ini sudah memasuki awal bulan Februari 2024, dimana pada tanggal 14 Februari 2024 bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum untuk presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPRD provinsi, DPD dan DPRD kota/kabupaten. Rakyat akan memilih kandidat, siapakah yang pantas terpilih menjadi pemimpin bangsa dan menjadi representasi rakyat Indonesia 5 tahun kedepan. Dalam pandangan Islam, terkait memilih pemimpin sudah digariskan melalui Alquran dan As Sunnah. Ada 2 kriteria secara umum memilih pemimpin dalam pandangan Islam yaitu pilihlah pemimpin yang bernilai dan memiliki capability (kemampuan).
Pentingnya pemimpin dalam sebuah negara diibaratkan seperti ruh dan jasad. Jika pemimpin tidak memiliki ruh, maka ia seperti bangkai yang tidak memiliki nilai. Sementara itu, jika pemimpin tidak memiliki jasad maka ia akan terombang ambing dengan ketidakmampuannya. (Willi Ashadi) Read more
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/02/Leader-King2.jpg1000684Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-02-01 17:48:172024-02-01 17:48:17MENCARI PEMIMPIN YANG BERINTEGRITAS: VALUEABLE AND CAPABLE
Oleh: Dwi Pranita — Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah mengalami kendala dan permasalahan. Perbedaan pendapat ataupun prinsip kerap sekali silih berganti mewarnai hidup kita. Misalnya, perbedaan pendapat antara orang tua dengan anaknya, kakak dengan adiknya, senior dengan juniornya ataupun atasan dengan bawahannya. Dalam budaya Indonesia, seringkali yang muda lah yang diminta untuk mengalah, karena yang tua beranggapan bahwa mereka sudah banyak makan asam garam kehidupan sehingga mereka akan merasa lebih berpengalaman lalu dengan mudahnya menasihati yang lebih muda. Mau tidak mau, yang muda ini diminta untuk menerima pendapat dari yang tua. Jika tidak menerima maka disanalah konflik dimulai.Read more
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/75b69028-7223-481e-8aa0-cecea2d956f2-1.jpg16642432Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-01-28 08:00:302024-01-28 08:00:30ADAB-ADAB MENASIHATI YANG LEBIH TUA
“Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali pada-Nya”.
Kehilangan adalah hukum alam, bahwa apa yang kita miliki adalah titipan, tidak akan kekal selamanya. Setiap orang tentu pernah mengalami kehilangan, kehilangan barang, kehilangan kesempatan maupun kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup kita. Tulisan ini sebagai ungkapan hati untuk mengurai beban yang sudah cukup menyesakkan hati “Kehilangan orang-orang yang kita cintai”. Kehilangan yang berturut-turut membuat kita seakan tidak berdaya baik hati, perasaan, fisik, bahkan pikiran. Kita hanya dapat bersimpuh dihapan Allah dan bertanya “Sudah dekatkah giliran hamba menghadap-Mu ya Allah?, satu per satu saudara dan orang-orang terdekat hamba engkau kehendaki menghadap-Mu?”.
Pertanyaan ini selalu terngiang di telinga setiap ada saudara yang meninggal, walaupun kita yakin bahwa rezeki, jodoh, hidup dan mati itu adalah sudah menjadi kuasa Allah, dan semua yang bernyawa akan mengalaminya, Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 35 yang berbunyi sebagai berikut:Read more
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/d950db9a-239f-4d26-a484-9de66ae5e02e-1.jpg23041664Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-01-21 08:00:062024-01-21 08:00:06MEMAKNAI KEHILANGAN
Oleh: Hartiwi— Kondisi yang tak pernah terlintas dalam benak saya, yang memiliki kesenangan berolahraga dimana dengan hobi tersebut berharap dapat andil dalam menjaga kesehatan raga ini. Tetapi ketika takdir berkata lain, siapa yang mampu melawan takdir ilahi? Tepatnya di penghujung tahun 2020 dalalm usia 43 tahun Allah menunjukkan kuasa-Nya melalui perantara dokter yang memberikan informasi bahwa ada sel yang hidup dalam raga ini. Dokter menyebutnya dengan sel kanker ganas. Saat mendapat informasi dari dokter atas keberadaan sel tersebut, sempat membuat rasa pesimis dalam diri ini, seakan semua akan berakhir waktu itu. Alhamdulillah Allah menempatkan saya di lingkungan orang-orang baik, sehingga saya selalu mendapatkan dukungan baik berupa doa, motivasi dan segala hal yang mendukung dalam upaya memperoleh kesembuhan.Read more
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/684c953e-c279-4d7a-b1d8-4291224ea05f-1.jpg23041664Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-01-14 08:00:072024-01-14 08:00:07MENSYUKURI NI’MAT UMUR 40 TAHUN
“Dan tidaklah kehidupan di dunia ini kecuali hanya sebagai permainan dan sendau gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka apakah kamu tidak mau memikirnya?( QS.Al An’am [6]: 32)
Begitulah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sebuah gambaran perumpamaan akan kehidupan antara dunia dan kehidupan akhirat. Gambaran tersebut bisa dijadikan sebuah renungan dan kesadaran bersama bahwasanya tujuan hidup yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat, tempat kita kembali. Manusia itu bagaikan musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh asal manusia kampung akhirat pergi dan singgah ke alam dunia dan selanjutnya transit ke alam barzah hingga kita sampai dan kembali ke kampung akhirat. Kehidupan dunia ini pada hakikatnya tempat singgah sebentar untuk mencari bekal sebelum melanjutkan perjalanan pulang. Read more
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/8869c775-ff5e-4639-99d8-5be82e3e083f-1.jpg23041664Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-01-07 08:00:062024-01-07 08:00:06MENYAMBUT KEHIDUPAN SESUDAH MATI