Akhir-akhir ini kita sering mendengar percakapan seperti ini di media sosial maupun di dunia nyata: “Gimana? Pilih 01, 02, apa 03?” “Capres pilihan saya yang terbaik, yang lain tidak layak dipilih!” “Hanya muslim yang tidak beriman yang mau pilih paslon yang itu” Dalam menjalani kehidupan politik, umat Islam sering dihadapkan pada perbedaan pilihan dan pandangan. […]
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/09/01-02-atau-03-Menyikapi-Perbedaan-Pilihan-dalam-Politik-bagi-Muslim.jpg23041664Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-09-29 14:31:112024-09-29 14:31:1101, 02, atau 03?: Menyikapi Perbedaan Pilihan dalam Politik bagi Muslim
Apa sih yang di maksud dengan Peradaban Islam? Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab “alhadlarah al-Islamiah”. Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan Islam. Kebudayaan dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan antara kata kebudayaan (Arab, al-tsaqafah; Inggris, […]
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/09/Kemunduran-Peradaban-Islam-scaled-1.jpg12242560Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-09-23 13:59:062024-09-23 13:59:06Kemunduran Peradaban Islam
Indonesia terkenal dengan berbagai ragam suku bangsa dan budaya. Mulai dari suku Jawa, Sunda, Madura, Batak, Padang dan lain sebagainya. Orang-orangnya pun terkenal sangat ramah. Sesekali kita pasti sering bertegur sapa dengan orang yang tidak kita kenal di jalan. Orang yang belum kita kenal kadang suka menegur kita, apalagi dengan kerabat ataupun teman yang sudah […]
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/09/YUK-HINDARI-BASA-BASI-YANG-BASI_Dwi-Pranita.jpg17922304Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-09-20 08:00:372024-09-20 08:00:37Yuk, Hindari Basa-Basi yang Basi
“Susila Wartawan Muslim” itulah pertamakali penulis mendengar kata susila dari satu mata kuliah Jurnalisme di Perguruan Tinggi. Penulis lebih sering mendengar kata asusila dari pada susila itu sendiri. Hingga timbulah renungan akan susila ini, nampaknya satu kata namun begitu bermakna. Apa itu susila? Bagaimana susila terjadi? Apakah susila hanya untuk wartawan?
“Dan tidaklah kehidupan di dunia ini kecuali hanya sebagai permainan dan sendau gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka apakah kamu tidak mau memikirnya?( QS.Al An’am [6]: 32)
Begitulah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sebuah gambaran perumpamaan akan kehidupan antara dunia dan kehidupan akhirat. Gambaran tersebut bisa dijadikan sebuah renungan dan kesadaran bersama bahwasanya tujuan hidup yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat, tempat kita kembali. Manusia itu bagaikan musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh asal manusia kampung akhirat pergi dan singgah ke alam dunia dan selanjutnya transit ke alam barzah hingga kita sampai dan kembali ke kampung akhirat. Kehidupan dunia ini pada hakikatnya tempat singgah sebentar untuk mencari bekal sebelum melanjutkan perjalanan pulang. Read more
https://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/8869c775-ff5e-4639-99d8-5be82e3e083f-1.jpg23041664Admin Web FPhttps://psychology.uii.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/cvcv.pngAdmin Web FP2024-01-07 08:00:062024-01-07 08:00:06MENYAMBUT KEHIDUPAN SESUDAH MATI