Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala puji dan syukur atas limpahan rahmat Allah Swt. atas begitu banyak limpahan rahmatNya, sholawat beserta salam kepada Rasulullah Muhammad Saw atas tuntunanNya sehingga manusia dan alam semesta dapat menempuh jalan pengembangan diri bersama Rasul yang mulia. Bumi menyimpan rahmat yang banyak: nikel, emas, berlian, minyak, yang tiada terkira, sementara saat ini wajah manusia tampak sebagai parasit, menggerogoti dan menghisap tanpa henti, membuat tangisan bumi maupun manusia: banjir, gunung meletus, gempa bumi, penyakit, kejahatan, pergolakan, dan masih banyak bentuk lainnya. Dalam berbagai situasi, manusia kehilangan arah: hanya fokus pada kejadian dan apa yang ada di hadapannya (materialisme), kehilangan makna dan esensi pencarian dari takdir penciptaannya. Salah satu yang menyebabkan kegagalan manusia untuk menemukan kacamata yang tepat dalam melihat realitas ini adalah pendidikan. Pendidikan dalam KBBI didefinisikan sebagai “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik”. Dari definisi ini, pendidikan akan mengarahkan individu ke mana saja, tergantung pada siapa yang mengajarkan dan apa yang diajarkan. Sehingga, basic pendidikan apa yang Anda pilih akan sangat menentukan cara pandang Anda akan realitas, serta bagaimana Anda menjalani kehidupan.
Dalam kehidupan akademis – pendidikan akan berhubungan dengan bidang ilmu (studi) tertentu. Jika mendengar mengenai kehidupan akademis di Psikologi UII ~ di bayangan sebagian orang akan terbayang hal-hal mencakup keilmuan Psikologi dan Islam. Testimoni dari sebagian besar orang lulusan, Psikologi UII tidak hanya mengenai pengetahuan, melainkan ada atmosfer yang mendukung pada pengembangan diri dalam hal Psikologi dan penguatan keIslaman dalam diri. Hal inilah yang menjadi keunggulan dalam Magister Psikologi UII. Tiap momen, tiap tempat, tiap orang, tentu menciptakan situasi dan menuntut sikap dan tindakan tertentu. Sebagai lulusan dengan gelar Magister (baca dalam bahasa inggris: Master), maka terdapat tuntutan penguasaan keilmuan yang lebih tinggi dalam bidang Psikologi dan Islam. Islam dan psikologi di Magister Psikologi UII tidak akan terbatas pada pengetahuan saja.
Terdapat beberapa nilai hidup yang diharapkan ada pada setiap lulusan maupun civitasnya: keunggulan/kemuliaan/keluhuran/integritas diri, ke-Islam-an, ke-Indonesia-an, riset interdisipliner dan transdisipliner. Tauhid adalah fondasi bagi Magister Psikologi UII, dan diterapkan dalam keilmuan Psikologi dalam konteks berbagai disiplin keilmuan lainnya. Hal inilah yang menjadi penciri utama dalam interdisipliner dan transdisipliner, sebagai sebuah upaya untuk mengintegrasikan diri, menjadi individu berintegritas yang rahmatan lil’alamin. Perwujudan dari hal ini adalah kesempurnaan akhlak mulia pada diri seorang muslim. Dengan nilai tauhid yang kuat ditanamkan pada konteks keIndonesiaan, seorang Magister Psikologi diharapkan akan menjadi seseorang yang memiliki karakter pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan ilmu dan agamanya, baik bagi diri, agama, masyarakat, bangsa dan negara, serta seluruh alam semesta. Hal ini akan menjadi modal baginya untuk terus berproses dan bertumbuh menjadi individu dengan keunggulan, kemuliaan, keluhuran, dan integritas diri.
Dalam mewujudkan hal ini, Magister Psikologi UII berupaya untuk menciptakan suasana dan atmosfer yang kondusif: menyediakan tempat bertumbuh dan bertransformasi diri dalam kelembutan, kehangatan dan empati. Kita bersama sama kembali menyadari dan memperhatikan kebutuhan diri dan sesama, sehingga dapat mengenali esensi dan makna penciptaan dalam diri, disiplin ilmu, maupun setiap kejadian yang terjadi: semuanya diarahkan kepada Allah dalam kerangka tauhid. Dalam infrastruktur dan kerangka besar inilah, diharapkan akan lahir individu yang mengerti bagaimana cara untuk berinteraksi dan berhubungan secara baik dengan Tuhannya (Allah Swt.), orang lain, lingkungan, serta alam semesta. Amin amin ya Rabbal ‘alamin. Wallahu a’lam bishhowwab.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.