Menjadi Presenter BICSS 2013, Bangkok, Thailand Mahasiswa Prodi Psikologi FPSB UII
{mosimage}Dua orang mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Rabi’atul Aprianti atau akrab disapa ‘Yanti’ dan Muhammad Fauzan Azima atau lebih akrab dipanggil ‘Ozan’ turut berpartisipasi pada BICSS (Bangkok International Conference on Social Science) 2013, yang diselenggarakan oleh Higher Education Forum bekerja sama dengan Assumption University, 26-27 Januari 2013 di hotel berbintang ‘Pullman King Power Hotel’ Bangkok, Thailand. Konferensi diikuti oleh para akademisi, praktisi, dan professional yang berasal dari negara-negara dari seluruh penjuru dunia seperti Australia, Kanada, China, India, Indonesia, Iran, Jepang, Malaysia, Filipina, Singpura, Korea Selatan, Thailand, Turki dan juga Amerika Serikat. |
Dalam konferensi tersebut, Yanti mempresentasikan penelitian literaturnnya yang merupakan modifikasi dan revisi dari file PKM 2011 lalu berjudul “Big Five Personality and The Tendency of Corruption”. Yanti menemukan bahwa kepribadian (khususnya dengan landasan teori Big Five Personality dari McCrae & Costa) bisa jadi prediktor kecenderungan korupsi. Namun demikian, Yanti juga tidak memungkiri bahwa lingkungan juga sangat mempengaruhi terhadap kecenderungan korupsi.
“Motivasi saya untuk ikut conference sebenarnya ingin sekali mencari pengalaman dan pengetahuan baru yang belum pernah saya rasakan. Sebelumnya saya pernah mengikuti international conference di dalam negeri yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai peserta, dan Shanghai International Conference on Social Science (SICSS) 2012 sebagai presenter untuk pertama kalinya. Dari dua pengalaman itu saya mendapatkan hal-hal menarik, link, teman-teman dari negara lain, diskusi-diskusi keilmuan yang seru, dan tentunya pengalaman mengunjungi negara lain. Ini yang membuat saya “ketagihan” mengikuti conference. Saya mengajak adik angkatan yaitu Muhammad Fauzan Azima atau ‘Ozan’ untuk regenerasi dan berharap bisa membagi ketertarikan saya terhadap konferensi internasional. Disamping itu saya berharap pengalaman ini bisa membawa saya mendapatkan beasiswa S2 atau S3 di dalam maupun luar negeri”, ungkap Yanti.
Kepada teman-teman dan adik angkatannya Yanti berpesan agar mau mencoba mengikuti acara sejenis (National Conference yang juga biasanya ada di Indonesia) untuk menambah pengalaman berharga. Gadis kelahiran Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu juga berharap agar fakultas/universitas bisa memberi perhatian dan dukungan moril maupun materi ‘lebih’ untuk hal-hal yang bermanfaat, khususnya kepada mahasiswa.