Karya Pertama Mengantarkan Mahasiswa Psikologi UII Kepada Juara Pertama

Mobilitas yang dibatasi karena pandemi COVID-19, tidak menjadi hambatan untuk berprestasi. Mahasiswa Psikologi UII berhasil menjuarai Lomba The 17th Psychology Festival 2020 yang diadakan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Festival ini mengangkat tema “ Developing Good Habit for New Normal” yang terbuka untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia.

Mahasiswa tersebut adalah Hanna Oktasya Ross dan Megawatul Hasanah (Angkatan 2019) yang berhasil meraih juara 1 dalam cabang lomba karya tulis ilmiah. Hal ini tidak disangka-sangka baik Hanna maupun Mega. Mengingat ini lomba pertama yang mereka ikuti. Karya yang berjudul “Implementasi Konsep Syadzan (Sabar dan Khusnudzon) Sebagai Upaya Perawatan Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19” ini merupakan karya tulis ilmiah yang menggunakan metode penelitian studi literatur. Karya ini membahas mengenai Sabar dan Khusnudzon yang dapat memberikan impact pada Kesehatan mental. Terutama saat awal pandemi COVID-19.

Alasan tim menggunakan metode ini adalah mereka menilai metode itu yang paling mungkin untuk digunakan mengingat saat itu mereka belum mendapatkan ilmu tentang metode penelitian. Dalam pembuatannya Hanna dan Mega membagi porsi kerja yang sama dan menerapkan peer check. Hanya saja, arah perhatian mereka berbeda. Hanna lebih fokus kepada isi materi, sedangkan Mega lebih mengarah kepada penulisan dan administrasi.

Hanna dan Mega mengungkapkan kemenangan yang didapatkan ini membuat mereka menjadi termotivasi untuk berprestasi. Padahal pada awalnya Hanna mengaku dirinya tidak suka menulis. Namun, ia menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan menulis walaupun tidak ahli.

 

Jadi sayang aja gitu kalau punya ilmunya kalau enggak dipakai. Walaupun ilmu yang aku punya pun enggak seberapa ya,” papar Hanna.

 

Sedangkan dari Mega, ia mengatakan kemenangan ini sangat spesial untuknya. Karena ini merupakan karya pertamanya selama menjadi mahasiswa di Psikologi UII.

 

Mega menyampaikan, “Ini paper pertama yang disusun selama kuliah. Terus di ikutin lomba. Kemudian alhamdulillahnya dapat.”

 

Ketika diwawancarai pada 31 Agustus 2021, tim ini mengaku mengetahui lomba dari salah satu grup WhatsApp mata kuliah. Mengetahui ada kesempatan yang terbuka untuk mereka, Hanna dan Mega tidak berpikir panjang untuk mengikuti festival ini. Mereka menyampaikan tidak ada niatan untuk menang saat mengikuti festival ini. Karena hal ini merupakan hal baru bagi mereka berdua.

Tim ini memutuskan untuk membawa topik Psikologi Islam sebagai dasar teori penelitian. Hal ini dikarena topik Psikologi Islam sangat menarik untuk diangkat serta sumber yang dibutuhkan tersedia. Namun, tidak banyak. Sehingga menurut tim, penelitian Psikologi Islam kurang tergali maksimal. Tim ini berharap penelitian studi literatur mereka dapat berkontribusi dalam pengembangan Psikologi Islam dan bermanfaat untuk masyarakat di era pandemi ini.

 

Memilih topik Psikologi Islam karena saat itu tertarik ya dengan materinya. Sumber juga pas ngecek lumayan mudah didapat. Terus juga kayaknya belum banyak yang kearah sana,” jelas Hanna.

 

Tidak ada penghalang untuk mengikuti lomba ini bukan berarti tidak ada tantangan yang hadir dalam proses pembuatan. Mereka sempat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tulisannya. Karena ini merupakan hal baru, terkadang mereka menemui hambatan ketika mengerjakan karya tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut Hanna dan Mega mengonsultasikan karya kepada Ibu Fitri Ayu Kusumaningrum, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing dalam penelitian mereka. Kemudian feedback berupa kritik dan saran yang didapatkan, dijadikan acuan untuk memperbaiki karya sehingga lebih maksimal.

Author : Aisyah Tri Wardhani

KIMPSY UII

KIMPSI UII
KOMPETISI ILMIAH MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Kompetisi Ilmiah Mahasiswa Psikologi merupakan kompetisi yang diinisiasi oleh 12 Perguruan Tinggi Islam di Indonesia, yakni Universitas Islam Riau (UIR), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), UIN Sunan Kalijaga, UIN Sunan Gunung Djati, UIN Raden Fatah, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammdiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Abdurrab Pekanbaru, dan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).
Tahun ini, Universitas Islam Indonesia menjadi tuan rumah dari KIMPSI. Adapun cabang yang dilombakan dibagi dalam 2 kategori, yakni
kategori ilmiah
Psy-Paper
Psy-Intervention
Psy-Proposal
Psy-Design
Psy-Infographic kategori semi ilmiah:
Psy-Essay
Psy-Movie
Psy-Vlog
Psy-Photography
Psy-Preach
Psy-Qiraah.
Timline Lomba
Pendaftaran
01Agustus – 06 Oktober 2021 Workshop dan pengumuman lomba
29-30 Oktober 2021

Informasi Pendaftaran
www.kimpsi.uii.ac.id
Panduan teknis
s.id/BukuPanduanKIMPSIUII
Informasi tambahan
Mekanisme lomba
CP1: Widodo (08157973272)
CP2: Fenny (082299524952) Bimbingan lomba mahasiswa UII
CP: Lifthya Ahadiati A (085941070078)
Link pendaftan: https://s.id/PendaftaranKimpsiII_UII

Berproses dan berbagi: sebuah cerita dari mahasiswa psikologi UII

Mahasiswa psikologi UII kembali mengukir prestasi. Tim yang terdiri dari Hanna, Ardhito, dan Erico berhasil menjadi juara pertama karya ilmiah dalam SDG Awards. Event yang terbuka untuk umum ini diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara pada tanggal 11 Maret-31 Mei 2021.

Hanna semula tidak sengaja mendapatkan info lomba dari grup LINE. Lalu, ia mengajak Erico untuk bekerja sama dengannya pada lomba ini. Merasa keberatan jika hanya berdua, tim ini memutuskan untuk mengajak satu orang lagi. Akhirnya, tim ini diperkuat oleh Ardhito untuk mengisi kekosongan tim.

“Kalau pas lomba, ada nama Ardhito yang selalu ada di lomba yang aku ikuti. Kalau Erico teman dari semester satu. Jadi aku tahu bagaimana ritme kerjanya, dan itu cocok sama ritme kerjaku”, ujar Hanna selaku ketua tim.

Kepiawaian Hanna dalam memilih rekan tim dan kerja sama yang baik antar anggota berbuah manis. Paper yang berjudul “Aktivitas Fisik dan Kesejahteraan Psikologis pada Populasi Dewasa Selama Masa Pandemi Covid-19 : A Systematic Review” merupakan studi literatur dengan rentang umur subjek 19-64 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah agar pembaca menyadari pentingnya aktivitas fisik dan kesejahteraan psikologis pada era pandemi ini.

Tantangan yang ada seperti metode penelitian yang baru mereka pelajari, tim yang baru terbentuk, dan peserta dari berbagai kalangan tidak menyurutkan semangat mereka. Dengan semangat ingin belajar, berproses, dan bermanfaat untuk sekitar, Hanna dan tim berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik di lomba ini. Qadarullah usaha dan perjuangan mereka tidak sia-sia.

Hadiah yang mereka dapatkan pun terbilang cukup besar. Hanna dan tim berhasil untuk membawa pulang uang sebesar 10 juta rupiah. Uang tersebut tidak hanya dibagi kepada rekan setimnya. Mereka sepakat menyisihkan sebagian hadiah tersebut kepada yang membutuhkan dan berbagi kebahagiaan untuk sesama.

“Iya sisanya disalurkan untuk yang membutuhkan melalui Ardhito”, ucap Erico.

Hanna dan tim juga berbagi tips untuk teman-teman yang ingin atau sedang mengikuti lomba. Yang pertama, jangan lupa untuk selalu aktif mencari informasi mengenai lomba. Kedua, teman-teman juga dapat mencari rekan tim serta pembimbing yang sejalan dan pengertian antara satu sama lain. Ketiga, buatlah manajemen waktu sebaik mungkin.

Terakhir, yang paling penting adalah niat yang benar seperti belajar dan agar bermanfaat untuk sesama.

 

Author : Aisyah Tri Wardhani

Kelas Alumni di Buka

 

_Assalamu’alaikum wr. wb_

Halo teman-teman semua! semoga teman-teman dalam keadaan sehat dan bahagia yaa!
Ngomongin tentang karir sebagai lulusan psikologi di masa depan, gimana gambaran teman2 tentang berkarir nanti? Nah, yuk kita ikuti Webinar yang diadakan oleh Prodi Psikologi UII berikut:

*CAREER DEVELOPMENT CLASS*
?Tema:
“Career Agility : Leverage Your Strengths & Design Your Work”
?Pemateri Utama:
Moch Johan Pratama, S.Psi., M.Psi., Psikolog
(Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Universita Lampung)

— *Kelas Alumni* —
Experience and Knowledge Sharing with Alumni
?Pemateri :
– Nur Haris Ali, S.Psi., M.Sc(Psych.)
– Mirza Muhammad Iqbal, S.Psi
– Fajrul Falah, S.Psi
– Rama Sahid, S.Psi
– M. Soleh, S.Psi., MM., CLNP., CRGP.
– Monica Tiara, S.Psi
– Jaan Pamuji, S.Psi., M.Si
– Hikmah Putri, S.Psi
– Tisna Eka Darwati, S.Psi., S.Sos
– Dona Paramita, S.Psi., M.Pd
– Novin Aliah, S.Psi
.
Webinar akan diselenggarakan pada:
?Hari/Tanggal: Sabtu, 27 Maret 2021
?Waktu : 08.00 – 12.00 WIB
? Tempat : Via Zoom Meeting (ID Meeting: 451 016 5689)
.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui link dibawah ini:
https://bit.ly/KelasAlumniPsikologi2021
.
*Maksimal Pendaftaran hari Kamis, 25 Maret 2021*
.
Yuk teman-teman segera daftar, ya! ? pastinya seru banget, dan ada banyak perspektif baru tentang karir sebagai sarjana psikologi yang bisa kita dapatkan dari alumni-alumni kita. Sampai jumpa teman-teman! ☺️

LAYANAN PEMBAYARAN FPSB UII

DAISY #8 : IICIP 2020 PENUH HARU

Psikologi Universitas Islam Indonesia mengadakan International Intensive Course on Islamic Psychology (IICIP) untuk kedua kalinya. Pada tahun ini kegiatan yang diusung berupa workshop internasional dengan topik umum yang diangkat yaitu psikologi islam. Kegiatan dilakukan selama 5 hari secara terpisah yaitu pada tanggal 7, 8, 14, 15 dan 21 November 2020, dimana satu hari terdiri dari 2 sesi acara.

 

Kegiatan ini membuka 2 paket kelas yaitu short course (full package) dan independen (daily package). Kegiatan ini berkolaborasi dengan International Association of Muslim Psychologists (IAMP). Sehingga pemateri yang turut hadir tidak hanya berasal dari UII tetapi juga beberapa kampus lain di Indonesia dan luar negeri seperti dari Doha Qatar, Turki, Australia, Amerika Serikat, India, Rusia, dll. Sedangkan jumlah peserta yang hadir yaitu 137 orang dari 15 negara diantaranya yaitu Indonesia, Brunei, Malaysia, Australia, India, Rusia, Uruguay, Amerika Serikat, Swedia, Prancis, Kazakhstan, dll.

 

Acara ini terbuka untuk umum sehingga peserta yang turut hadir berasal dari berbagai jurusan seperti manajemen, psikiater, psikologi serta juga ada peserta yang berasal dari non-muslim. Mereka semua tertarik dengan kesehatan mental menurut perspektif islam. Hal ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan yaitu menyediakan media untuk belajar dan mengkaji psikologi islam mulai dari basic sampai ke konsep dan aplikasi bagi peserta yang berminat terhadap konsep psikologi islam. Topik yang diangkat mulai dari foundation of islamic psychology, integrated of islamic psychology, epistemology of islamic psychology, contract well being of islamic psychology dan topik-topik lain yang lebih mendalam dengan konsep dan aplikasi psikologi islam di berbagai bidang seperti psikoterapi, pendidikan, moral excellence, PIO sumber daya masyarakat, asesmen dan intervensi.

 

“Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar dan Alhamdulillah pesertanya juga cukup banyak. Mengingat bahwa ini adalah workshop yang diadakan selama 3 pekan dan berbayar. Tujuannya supaya peserta berkomitmen dengan acara ini” kata bu Annisa selaku panitia acara IICIP saat diwawancarai Minggu malam 13/12/2020.

 

Karena peserta dan pemateri yang berasal dari berbagai negara, alhasil terjadilah perbedaan waktu pada saat acara berlangsung. Ada beberapa peserta yang tidak bisa mengikuti acara karena di negaranya sudah tengah malam. Hal itu menyebabkan ketidakmungkinan peserta untuk turut hadir sehingga pihak panitia memberikan izin. “Karena itu sangat dibutuhkan komunikasi yang baik antara peserta dan pemateri. Alhamdulillah acara berlangsung selalu on time” kata bu Annisa. “Untuk kendala saat acara berlangsung tidak ada, hanya saja terjadi kendala kecil di pekan pertama mendekati acara yang dimana terjadi lonjakan pendaftar dari Indonesia. Hal ini cukup membuat panitia menjadi kewalahan untuk mendata para peserta tersebut” sambung bu Annisa.

 

Pada saat closing ceremony terdapat sesi participant remarks yang dimana peserta diminta untuk menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti acara IICIP. Rata-rata peserta memiliki kesan yang baik dan sangat mengapresiasi acara ini. Seperti peserta dari luar negeri, mereka sangat senang dan sangat mengapresiasi acara ini apalagi mereka sangat tertarik dan berminat dengan psikologi islam.

Salah satunya, penyampain kesan dari peserta asal Swedia yang menceritakan mengenai bagaimana aplikasi psikologi islam di negara minoritas muslim. Beliau juga mempunyai tujuan untuk membuka wawasan bahwa psikologi islam juga dibutuhkan untuk membangun kesehatan mental pada muslim. Topik ini masuk di materi workshop IICIP dengan pemateri Dr. Hanan Dover dari Australia dan Dr. Olga Pavlova dari Rusia yang menjelaskan aplikasi psikologi islam ini untuk kesehatan mental muslim. Dimana muslim juga menghadapi tantangan-tantangan seperti bekerja di tempat yang suasananya tidak islami, kemudian ada tekanan sebagai minoritas, dsb. Sehingga beliau tertarik dan juga ikut menawarkan riset dan pengembangan psikologi islam. Hal ini juga disampaikan oleh peserta dari Rusia yang juga membahas hal yang sama terkait aplikasi psikologi islam.

 

Kemudian pada acara penutupan ini banyak peserta yang terharu apalagi peserta dari Indonesia. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari mereka adalah pemula yang baru belajar atau baru mengenal psikologi islam. Salah satunya penyampaian kesan dari Ibu Nani Nurahman yang merupakan dosen psikologi Universitas Katolik Atma Jaya. Beliau mengatakan bahwa dengan mempelajari psikologi islam, ia menemukan sesuatu yang hilang dari pembahasan psikologi mainstream. Dimana konsep tentang “soul” tidak banyak dibahas di psikologi mainstream tetapi kemudian ia menemukan itu di psikologi islam.

“Hal ini menjadi tinjauan ulang, bahwa psikologi islam nanti bisa masuk melalui celah itu untuk melengkapi yang tidak banyak dibahas dalam psikologi mainstream” kata bu Annisa.

Kemudian juga ada salah satu peserta yang merupakan dosen manajemen di salah satu kampus di Indonesia mengatakan bahwa, yang disampaikan selama workshop sangat related dengan ketertarikan beliau selama ini. Karena selama ini beliau merasa bahwa tidak banyak orang yang mengkaji psikologi dalam perspektif islam. Hal itu yang membuat beliau sangat antusias ketika mengikuti workshop IICIP.

 

Kemudian ada hal yang menarik juga, dimana ada paper yang ditulis kolaborasi antara peserta dari Rusia dan peserta dari Indonesia. “Ini adalah capaian yang positif karena peserta juga antusias terhadap keseluruhan acara” kata bu Annisa.

 

Author : Salsa Maulidya Nur Russandari

Editor : As’ad Royan

DAISY #7 : BAGAIMANA CARA MAHASISWA BARU PRODI PSIKOLOGI UII MENINGKATKAN KETERAMPILAN STUDINYA?

BAGAIMANA CARA MAHASISWA BARU PRODI PSIKOLOGI UII MENINGKATKAN KETERAMPILAN STUDINYA?

Mahasiswa baru angkatan 2020 Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi angkatan pertama yang mengikuti pelatihan Study Skill secara daring. Study skill merupakan program rutin yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa baru Prodi Psikologi UII. Pelatihan Study Skill merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan strategi belajar dan pemahaman kepada mahasiswa dalam belajar di perguruan tinggi. Pelatihan Study Skill inilah yang menjadi salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan ketrampilan studi sekaligus motivasi mahasiswa untuk terus belajar.

Pelatihan Study Skill diikuti oleh seluruh mahasiswa baru angkatan 2020 Prodi Psikologi via zoom meeting pada tanggal 21 November 2020. Meskipun terdapat beberapa kendala, pelatihan Study Skill yang dilaksanakan daring untuk pertama kalinya ini tetap berjalan dengan optimal. Pelatihan Study Skill tahun ini memiliki perbedaan durasi dari tahun-tahun sebelumnya. “Kegiatan Study Skill pada tahun-tahun sebelumnya selalu dilaksanakan secara luring, dari pagi hingga sore, tahun ini karena daring dibuat menjadi pagi hingga siang. Kegiatan dimulai pukul 08.00 hingga pukul 13.00” ungkap Latifatul Laili, S. Psi., M. Si., selaku ketua tim Study Skill.

Berdasarkan evaluasi yang sudah dilakukan, pelatihan Study Skill secara daring tidak memungkinkan untuk dilaksanakan dari pagi hingga sore karena terbatasnya atensi dan kestabilan jaringan mahasiswa. Akan tetapi, pelatihan Study Skill tahun ini tetap interaktif. “Mahasiswa tetap didorong untuk On Camera, aturan ini juga sudah disampaikan di surat undangan mahasiswa. Kegiatannya sendiri kan memang dibuat interaktif, banyak diskusi dan sharing sehingga tetap aktif sampai akhir. Terkait kendala teknis seperti internet yang tidak stabil, atau misal ada yang tiba-tiba mati lampu dan keluar zoom ada tim Study Skill yang memang selalu siap bila ada peserta yang perlu di admit atau perlu dimasukkan kedalam breakout room lagi” paparnya.

Terakhir, kegiatan Study Skill tahun ini juga mengangkat materi yang berkaitan dengan situasi belajar mahasiswa selama pandemi. “Total ada 4 sesi: (1) Psikologi (ekspektasi dan realita), (2) Learning to learn, (3) Memetakan potensi diri dan lingkungan, dan (4) Manajemen diri. Khususnya di sesi 2 Learning to Learn, sesi ini memberi kesempatan mahasiswa baru untuk merefleksikan kembali pengalaman belajarnya selama setengah semester ini, khususnya pengalaman pembelajaran daring, mendiskusikan cara-cara belajar yang efektif dan kurang efektif, hingga merencanakan strategi belajar yang akan dilakukan” terangnya.

Author : Annisa Syahnaz Sechan
Editor  : Pambudi Wicaksono

DAISY 6# POTMA

Pertemuan Orang Tua Mahasiswa (POTMA) Dilakukan Secara Daring dan Berlangsung dengan Lancar

Ketua panitia POTMA, Rizki Dian Nursita, mengatakan, POTMA yang sudah menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan 1 tahun sekali oleh Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya tetap dilaksanakan walaupun secara daring yaitu melalui media zoom meeting. Kegiatan tersebut berupa pengenalan fakultas, pengenalan program studi, pemilihan Ikatan Orangtua atau Wali Mahasiswa (IKAMA) dan talkshow. Walaupun dilaksanakan secara daring, kegiatan berjalan dengan lancar meski terdapat beberapa kendala teknis.

“Pertemuan dilaksanakan pada 5 Desember 2020 hari Sabtu dari jam 7.30 melalui zoom, Alhamdulillah yang hadir itu lebih dari 400 orang. Kalau ditanya urgensi nya apa, pastinya untuk mempererat silaturahim antara fakultas dengan orangtua/wali, karena disini fakultas bisa dikatakan selaku orang tua/orang dewasa yang lebih dewasa daripada mahasiswa yang baru masuk ke fase dewasa awal, maka dari itu kita juga ingin berkenalan, silaturahim, dan ingin orangtua juga mengenal fakultas. Kemudian, pada acara POTMA itu juga dari setiap PRODI melakukan pemilihan Ikatan Orangtua atau Wali Mahasiswa (IKAMA). Kemudian disamping tadi, kita juga ada kegiatan talkshow dengan topik : Mandiri berprestasi, peran orangtua pada fase dewasa awal anak. Bagaimana orang tua bisa menjalankan perannya ketika anak sudah mencapai masa atau fase tersebut.” ujar Rizki Dian Nursita, dalam wawancara terkait POTMA, Kamis (10/12/2020), malalui media Whatsapp.

Terdapat beberapa hal menarik pada pelaksanaan POTMA kali ini. Pelaksanaan secara online menjadi salah satunya, penyelenggara berpikir sekali-kali tidak hanya mahasiswa saja yang merasakan bagaimana rasanya masuk zoom, tetapi orang tua juga harus tahu bagaimana rasanya ketika anak-anak mereka melakukan kuliah jarak jauh. Kemudian sisi menarik yang kedua, materi parenting yang disampaikan saat kegiatan talkshow dinilai sangat menggugah orang tua. Dikarenakan waktu yang singkat, penyelenggara memikirkan untuk membuat suatu hal yang menggugah dan bisa memperkuat bonding antara orang tua dengan mahasiswa. Hal tersebut di realisasikan dengan membuat vidio yang isinya berupa surat apresiasi sejumlah mahasiswa dari setiap prodi yang diminta untuk menuliskan isi hati serta apresiasi terdalam mereka untuk orang tua.

Selain hal menarik, terdapat pula beberapa hambatan yang terjadi, misalnya saja koneksi internet yang tidak stabil dikarenakan partisipan yang berada di berbagai daerah, sehingga menyebabkan jaringan tidak lancar. Terdapat pula beberapa kendala teknis seperti, partisipan merasa bingung ketika akses ke fitur-fitur tertentu dalam zoom, contohnya pada sesi talkshow yang membagi orangtua ke dalam breakout room sesuai program studi.

Author : Ulfa Huzatul Ulum
Editor : As’ad Royan

DAISY #5 : Psypreneurship

Psypreneurship:  Wadah bagi Insan Ulil Albab untuk menggali jiwa kewirausahaan di Era Pandemi

 

Kegiatan Psypreneurship atau lebih singkatnya Psypreneur terpaksa tetap dilakukan oleh mahasiswa dimasa Pandemi secara daring. Hal ini dikarenakan mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan tersebut selama kuliah. Psypreneurship sendiri merupakan sebuah kegiatan dimana mahasiswa mengembangkan ide-ide kreatifnya dalam berbinis kemudian akan dilombakan bersama mahasiswa lainnya dalam kurun waktu tertentu. Dengan kegiatan tersebut kegiatan Psypreneurship bisa menjadi sebuah wadah dalam menggali jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa UII. Pada tahun ini mahasiswa hanya ditugaskan untuk membuat sebuah proposal bisnis dan belum dalam bentuk barang. Berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana mahasiswa wajib melombakan setiap bisnisnya dalam bentuk barang.

“Kegiatan Psypreneur ini alhamdulillah tetap berjalan lancar walaupun dilakukan secara virtual. Selain itu mahasiswa juga cukup antusias dalam mengikuti acara ini. Walaupun dilakukan berhari-hari karena dibagi dalam lima sesi, alhamdulillah yang ikut zoom juga konsisten angkanya tidak berubah-ubah sekitar 200an anak. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa bisa membangun usaha diusia mudanya sehingga bisa menjadikan investasi yang berharga dimasa depan” Ujar Putri Mali Ulfa, peserta Magang dikegiatan Psypreneur.

Pelaksanaan kegiatan Psypreneur ini diikuti oleh beberapa mahasiswa, yakni mahasiswa Psikologi angkatan 2018 dan mahasiswa dibawah tahun 2018 yang belum mengikuti kegiatan Psypreneur ditahun sebelumnya. Sebenarnya psyprenenur ini merupakan tugas mahasiswa dalam menyelesaikan mata kuliah Kewirausahaan yang dipegang oleh dosen psikologi Meika Hazim. Kegiatan ini sudah menjadi kegiatan rutin bagi mahasiswa psikologi tiap tahun di UII khususnya di fakultas Psikologi. Perbedaan yang paling signifikan yaitu terlihat dari berlangsungnya acara expo Psyprenenur yang biasanya dilaksanakan di auditorium KHA. Kahar Mudzakir, sekarang dilakukan secara virtual melalui zoom. Ditahun ini psypreneur diadakan pada pertengahan bulan November sampai pertengahan bulan Desember.

Selain itu, walaupun peserta dalam zoom konsisten dalam mengikuti beberapa acara tersebut pasti tetap terdapat kendala. Salah satu kendala yang didapatkan yaitu terdapat mahasiswa yang telat masuk zoom ketika acara berlangsung. Mayoritas alasan mahasiswa mengalami hal tersebut karena susahnya jaringan didaerah masing-masing.

Putri Malia Ulfa, peserta magang psypreneur mengatakan bahwa “kegiatan psypreneur ini sudah cukup mengesankan bagi para mahasiswa. Hal ini dikarenakan ide-ide yang dituangkan dalam lomba cukup beragam”.  Pemenang dari acara Psypreneur ini yaitu terbagi menjadi 6 pemenang. Yaitu 3 pemenang berdasarkan jumlah like yang terdapat di instagram Psypreneur dan 3 pemenang harapan yang asli dari penilaian dosen.

Author :Sheris Vivan
Editor : Pambudi Wicaksono