Kolokium ‘Aplikasi Psikologi Komunitas pada Panti Asuhan dan Anak Jalanan’ Psikologi FPSB UII

Guna menambah pengetahuan tentang aplikasi psikologi komunitas, Prodi Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia secara khusus menggelar kolokium bertema ‘Aplikasi Psikologi Komunitas pada Panti Asuhan dan Anak Jalanan’, Jumat, 31 Mei 2013 dengan menghadirkan Dwi Wahyu Arif Nugroho., S.Psi sebagai pemateri.

Pendiri sekaligus presiden direktur ‘Senyum Community Yogyakarta tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun sebuah lembaga pendampingan seperti Senyum Community tersebut benar-benar dibutuhkan kerja keras, dan ikhlas dengan terlebih dulu melakukan pendekatan kepada komunitas yang akan dijadikan target. Pendekatan ini dilakukan untuk sebisa mungkin memahami komunitas yang akan didampingi. Dengan pendekatan tersebut juga diharapkan bisa lebih fokus pada pemecahan masalah suatu komunitas yang berorientasi pad pengembangan potensi komunitas. Program yang digulirkan pun hendaknya berdasarkan pada kebutuhan/ urgenitas dan bisa berkembang sesuai kebutuhan dan dinamika komunitas.

“Prinsip dalam mendampingi sebuah komumitas adalah menjadikan mereka sebagai subjek dan bukan sebagai objek. Karena jika mereka kita jadikan objek dan kita suapi terus-menerus, maka mereka tidak akan pernah bisa mandiri. Jadikan posisikan mereka sebagai agen perubahan, meski untuk itu dibutuhkan sebuah proses panjang dan lama”, paparnya.

Di akhir paparannya, Dwi Wahyu Arif Nugroho mencoba menginspirasi sekaligus memotivasi mahasiswa agar mau melakukan hal yang sama melalui tagline presentasinya ‘Lihatlah dari yang paling mungkin, mulai dari yang paling mudah, dan lakukan sekarang. Apapun yang terjadi… keep moving forward..!’

Monitoring dan Evaluasi PKM 2012-2013 FPSB UII

Sebagai salah satu bentuk komitmen dalam mengawal/mendampingi proses pelaksanaan usulam Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2012/2013 terhadap 14 proposal Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang sudah dinyatakan ‘lolos’ seleksi untuk didanai Dikti, secara khusus FPSB UII menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev), Jumat, 24 Mei 2013 di R. Audiovisual.

 

.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 8 kelompok ini, masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan proses pelaksanaan program yang sudah dilakukan. Dari paparan yang disampaikan, masing-masing kelompok mendapat masukan dan saran perbaikan yang diberikan oleh Irawan Jati, S.IP., M.Hum, MSS selaku ketua Tim PKM FPSB UII. Dari 8 kelompok yang hadir dan ini setidaknya hampir semua sudah mendekati 100% rampung bahkan ada yang sudah berjalan untuk program PKM bidang wirausaha.

“Alhamdulillah program kami sudah berjalan sekitar 85%. Hanya tinggal proses pembuatan laporan dan juga menunggu proses pemuatan di Jurnal”, ungkap salah satu ketua TIM PKM-P asal Prodi Psikologi FPSB UII, Zata Amani. Bersama rekan-rekannya, Zata Amani mencoba melakukan penelitian terhadap pencegahan tawuran sejak dini melalui pelatihan peningkatan kecerdasan emosi pada anak laki-laki berbasis Nabi Ibrahim AS.

Kita doakan agar semua program yang diusulkan dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin sebagai media sekaligus proses pembelajaran. Amin

Berorganisasi Ajarkan Seseorang Cerdas Hadapi Permasalahan Hidup JAFANA FPSB UII

Saat seseorang/mahasiswa memutuskan untuk berorganisasi (utamanya organisasi dakwah seperti halnya PDF Jafana), maka jangan pernah berpikir tentang apa yang akan diperoleh, tapi berpikir tentang apa yang bisa diberikan/dikontribusikan bagi organisasi. Kontribusi, motivasi dan komitmen anggota serta manajemen yang baik merupakan jaminan kelangsungan hidup sebuah organisasi. Pernyataan tesebut diungkapkan Ulfah Fauziah, Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UII saat berbagi ilmu/materi tentang ‘Organisasi’ dalam kajian yang diselenggarakan oleh Pusat Dakwah Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Indonesia, JAFANA pada hari Kamis, 4 April 2014 di Mushola Baitul Hadi FPSB UII.

Ulfah menambahkan bahwa seseorang yang rajin berorganisasi tidak lantas akan menjadi bodoh. Bahkan menurutnya aspek utama yang akan menentukan kesuksesan hidup seseorang bukanlah dikarenakan faktor kecerdasan intelektual semata. “Salah jika ada orang yang berpikiran bahwa organisasi tidak akan membuat kita cerdas. Justeru orang yang berorganisasi akan lebih fleksibel (baca: lebih pandai dalam menghadapi masalah hidup) dikarenakan permasalahan yang ada saat berorganisasi akan memberi pengalaman lebih dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi. Dan sebagai makhluk sosial, maka sudah seharusnya kita berinteraksi dengan orang lain. Jangan ikuti aliran ‘kupu-kupu’ (baca: kuliah pulang, kuliah pulang)”, tandasnya.

Khusus dalam berorganisasi dakwah, Ulfah mengingatkan agar dalam menyampaikan segala sesuatu seharusnya dilakukan dengan cara yang baik, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kolokium tema “Kepemimpinan Kreatif ” FPSB UII

Kompleksitas permasalahan yang terus tumbuh dalam sebuah organisasi, lembaga, institusi ataupun pemerintahan tentu membutuhkan penanganan khusus (baca : kreatif) untuk mencari solusinya. Kehadiran pimpinan yang kreatif sebagai pemegang kekuasaan sekaligus pengambil keputusan jelas memiliki peran yang sangat penting dalam proses tersebut. Oleh karena itu, untuk memberikan gambaran ataupun tambahan pengetahuan tentang kepemimpinan kreatif bagi mahasiswa S1, Prodi Psikologi secara khusus menggelar kolokium “Kepemimpinan Kreatif”, Selasa, 26 Maret 2013 di Auditorium FPSB UII. Hadir sebagai pemateri adalah Prof.Dr. Zulrizka Iskandar, M.Sc dari Universitas Padjajaran Bandung dengan moderator Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si.

Dalam paparannya, Guru Besar Universitas Padjajaran tersebut menyampikan definisi kepemimpinan kreatif sebagai sosok pemimpin yang mampu menganalisa situasi, mencari jalan keluar agar unggul bila dibandingkan dengan usaha sejenis, serta memiliki keunggulan dalam hal ‘produk, bahan baku, dan pemasaran’. Pemimpin kreatif juga harus mampu mengatur organisasi dengan melakukan distribusi pekerjaan, meningkatkan kompetensi bawahan, melakukan interaksi sosial, mensosialisasikan langkah-langkah kerja kepada bawahannya dan mengambil keputusan untuk kepentingan organisasi.

Prof Zulrizka menambahkan bahwa seorang pemimpin kreatif tidak harus menjalankan ide kreatifnya sendiri, namun bisa mendistribusikan kepada seluruh bawahannya untuk kemudian bisa diwujudkan secara bersama-sama. Hal ini tentu harus didahului dengan pemberian pemahaman akan ide kreatif tersebut kepada bawahannya. Ini berarti pula bahwa seorang pemimpin kreatif harus memiliki energi cukup untuk memperjuangkan ide kreatifnya, memiliki komitmen terhadap organisasi, mampu melakukan diseminasi ide kreatifnya, mampu mempengaruhi bawahannya agar dapat memahami ide kreatifnya, mampu bekerjasama dengan bawahannya, mampu mengembangkan atau membimbing bawahannya (anak buahnya) untuk dapat melakukan pekerjaan atau ide kreatifnya, mampu memotivasi bawahannya untuk melakukan pekerjaannya, mampu mengatasi hambatan teknis yang terkait dengan ide kreatifnya serta mampu berkonsentrasi pada prioritas yang telah dipilihnya.

Lantas, sikap atau karakteristik kepribadian seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin kreatif?

Menurut Guru Besar Psikologi Sosial tersebut, sikap atau karakteristik pribadi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin kreatif diantaranya adalah memiliki sikap positif terhadap permasalahan yang dihadapainya, percaya diri dan dapat meyakinkan orang lain tentang ide kreatifnya, mau mendengarkan umpan balik atau komentar dari orang lain mengenai ide-idenya, mampu mengendalikan diri dengan baik terhadap kritik yang kurang mendukungnya, mampu menghargai orang lain yang memberikan umpan balik dan kritik, memiliki pengetahuan yang memadai sehingga dapat menjelaskan ide-ide tersebut, memiliki integritas diri yang kuat, mampu menggunakan power untuk memberikan sanksi dan penghargaan kepada bawahannya, dapat dipercaya, fleksibel dalam berpikir, dapat melakukan kerjasama dengan baik, memiliki kemampuan interpersonal yang baik serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan, bawahan/anak buah dan organisasi.

Seorang pemimpin kreatif dalam bekerja akan melakukan tindakan yang selalu mengembangkan sinergi dalam organisasi, memahami kebutuhan anggota organisasinya, bertindak sebagai pelatih yang baik, memperjuangkan anak buahnya dalam organisasi, menciptakan iklim kerja yang menyenangkan, berempati pada anggotanya, bereaksi cepat untuk menstabilkan situasi yang berubah, akan didengarkan bawahan serta proaktif melihat ke depan terhadap potensi dan peluang yang menantang untuk organisasi.

Rabiatul Aprianti Delegasi FPSB untuk Mawapres UII 2013

Rabi'atul Aprianti ikuti proses seleksi Mawapres UII 2013

Mahasiswi Program Studi Ilmu Psikologi (2009), Rabiatul Aprianti, kembali mewakili Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam ajang seleksi Mahasiswa Berpretasi (Mawapres) tingkat universitas yang digelar pada Selasa, (26/3) di Ruang Sidang Utama Gedung H. GBPH Prabuningrat, Rektorat UII.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang mengirimkan dua delegasi beda angkatan, pada seleksi kali ini, FPSB hanya mengirimkan satu delegasi saja. Menurut keterangan dari Yanti, begitu Rabiatul Aprianti biasa disapa, adik-adik angkatannya merasa minder jika diajak mengikuti seleksi Mawapres.

“Karena merasa tidak mampu, ngga punya prestasi, masih banyak yang lain yang lebih pantas kata mereka” jelas Yanti menerangkan mengapa adik-adik angkatan tidak mau ikut seleksi.

“Saya dulu awalnya juga diajak oleh kakak angkatan yang juga mawapres, Mas Haris. Saya juga merasa masih ada temen-temen lain di angkatan 2009 yang lebih kompeten, yang punya prestasi lebih banyak. Tapi saya yakin, apa salahnya juga mencoba. Mencoba itu kan ngga ada salahnya,” Yanti menambahkan.

Sementara itu Kepala Divisi Minat dan Bakat Kemahasiswaan UII, Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D, mengatakan seleksi Mawapres tingkat universitas tahun ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, meski ada beberapa point kesamaan.

“Ada yang sama seperti tahun kemarin. Masih memakai presentasi karya tulis berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris.”

Seleksi Mawapres tahun ini diikuti oleh delapan delegasi dari semua fakultas di lingkungan UII kecuali Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI). Rencananya, menurut keterangan dari Khalilurrahman, S.Pd.I, pengumuman hasil seleksi Mawapres tingkat UII akan diumumkan sore hari ini (27/3).

Beasiswa Internship Ke Korea FPSB UII

Pada tahun 2013 ini, CJ Grup, sebuah perusahaan swasta Korea yang sukses membuka kesempatan bagi mahasiswa di seluruh dunia untuk bergabung dan merasakan sensasi kebudayaan Korea. Program yang mereka tawarkan adalah Innovation Challenge dan Online Internship, kedua program tersebut akan membuatmu lebih mengetahui kebudayaan Korea, pengalaman magang, serta mendapatkan hadiah yang fantastis.
Kriteria mahasiswa yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
  • Memiliki ketertarikan terhadap budaya Korea dan bisnis.
  • Memiliki struktur dan mandiri dalam bekerja.
  • Berkembang dalam lingkungan multikultural.
INNOVATION CHALLENGE
Unduhlah form aplikasi dan isilah beberapa isian berikut :
  • Tunjukkan minatmu, sertakan 1-2 foto dimana kamu dan temanmu menikmati kebudayaan korea di tempat asalmu.
  • Tunjukkan kemampuanmu, buatlah essay 1000 kata sesuai dengan topik yang disediakan mengenai bisnis di Korea
Kirim ke alamat email [email protected]. pada tanggal 5 April 2013
Bila kamu melakukannya dengan baik, maka hadiah $200 akan menjadi milikmu. Selain itu, kamu akan diberikan melangkah ke tingkatan selanjutnya, yaitu Online Internship.
ONLINE INTERNSHIP
  • Kamu akan dipasangkan dengan mentor dari CJ untuk bekerja pada proyek Internasional selama 8 minggu.
  • Mendapatkan hadiah $500 serta memilih pengeluaran selama proyek setelah berhasil menyelesaikan program ini.
  • Kamu dapat berkompetisi kembali untuk memenangkan grand prize $5,000 dan perjalanan keliling Korea.
Langsung deh tandai tanggal berikut pada kalendermu :
  • 5 April, pengumpulan aplikasi Innovation Challenge.
  • 30 April, pengumuman pemenang Innovation Challenge.
  • 20 April – 26 Juni, dimulainya Online Internship.
Keseluruhan program akan diselenggarakan dengan dua bahasa pengantar, yaitu Inggris dan Cina. Untuk Informasi lebih lanjut, dapat memasuki laman http://explore.cj.net/.
Raih impianmu untuk dapat mengunjungi negeri ginseng ini, siapa tahu selain pengalaman kamu juga bisa bertemu idola Korea favoritmu.

Credit : http://www.kampusnews.com/2013/03/21/kesempatan-emas-untuk-terbang-ke-korea/

Sosialisai Penerimaan Perwira Polisi dari POLDA DIY Prodi Psikologi FPSB UII

Pengumuman


Assalamualaikum wr.wb
muhun maaf, berita kilat/baru diterima

[1] dari Polda DIY.
Penerimaan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana, tahn 2013
prodi : S2, Professi Psikologi
S1, Professi Dokter Umum, Dokter Gigi dan Apoteker–
-S1 (lainnya) Psikologi, — Teknik Informatika, Kimia,—
Teknik Elektro, —– Teknik Sipil,—–,,,//
IPK minimal 2,75
Pendaftaran di MaPolda D I Yogyakarta, Ringroad utara/\
dipersilahkan membuka website www.penerimaan.polri.go.id
pendaftaran mulai 4 Maret s.d 11 Maret 2013.
——————————————–
Penjelasan/sosialisasi oleh Team Polda DIY akan dilakukan di Auditorium
FPSB, Lantai 3 Gedung Sukiman Wiryosandjojo, hari Kamis, 7 Maret 2013 pkl.
09.00,// alumni prodi lain bisa juga hadir di gedung tersebut, pada jam
tersebut//

Wassalamualaikum wr.wb

(Staff Prodi Psikologi FPSB UII)

Menjadi Presenter BICSS 2013, Bangkok, Thailand Mahasiswa Prodi Psikologi FPSB UII

{mosimage}Dua orang mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Rabi’atul Aprianti atau akrab disapa ‘Yanti’ dan Muhammad Fauzan Azima atau lebih akrab dipanggil ‘Ozan’ turut berpartisipasi pada BICSS (Bangkok International Conference on Social Science) 2013, yang diselenggarakan oleh Higher Education Forum bekerja sama dengan Assumption University, 26-27 Januari 2013 di hotel berbintang ‘Pullman King Power Hotel’ Bangkok, Thailand. Konferensi diikuti oleh para akademisi, praktisi, dan professional yang berasal dari negara-negara dari seluruh penjuru dunia seperti Australia, Kanada, China, India, Indonesia, Iran, Jepang, Malaysia, Filipina, Singpura, Korea Selatan, Thailand, Turki dan juga Amerika Serikat.

Dalam konferensi tersebut, Yanti mempresentasikan penelitian literaturnnya yang merupakan modifikasi dan revisi dari file PKM 2011 lalu berjudul “Big Five Personality and The Tendency of Corruption”. Yanti menemukan bahwa kepribadian (khususnya dengan landasan teori Big Five Personality dari McCrae & Costa) bisa jadi prediktor kecenderungan korupsi. Namun demikian, Yanti juga tidak memungkiri bahwa lingkungan juga sangat mempengaruhi terhadap kecenderungan korupsi.

Motivasi saya untuk ikut conference sebenarnya ingin sekali mencari pengalaman dan pengetahuan baru yang belum pernah saya rasakan. Sebelumnya saya pernah mengikuti international conference di dalam negeri yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai peserta, dan Shanghai International Conference on Social Science (SICSS) 2012 sebagai presenter untuk pertama kalinya. Dari dua pengalaman itu saya mendapatkan hal-hal menarik, link, teman-teman dari negara lain, diskusi-diskusi keilmuan yang seru, dan tentunya pengalaman mengunjungi negara lain. Ini yang membuat saya “ketagihan” mengikuti conference. Saya mengajak adik angkatan yaitu Muhammad Fauzan Azima atau ‘Ozan untuk regenerasi dan berharap bisa membagi ketertarikan saya terhadap konferensi internasional. Disamping itu saya berharap pengalaman ini bisa membawa saya mendapatkan beasiswa S2 atau S3 di dalam maupun luar negeri”, ungkap Yanti.

Kepada teman-teman dan adik angkatannya Yanti berpesan agar mau mencoba mengikuti acara sejenis (National Conference yang juga biasanya ada di Indonesia) untuk menambah pengalaman berharga. Gadis kelahiran Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu juga berharap agar fakultas/universitas bisa memberi perhatian dan dukungan moril maupun materi ‘lebih’ untuk hal-hal yang bermanfaat, khususnya kepada mahasiswa.

Sosialisasikan Key-in KRS/RAS Online FPSB UII

{mosimage}Salah satu fasilitas atau layanan yang diberikan kepada stakeholder termasuk mahasiswa UII adalah UNISYS, yakni sebuah pintu gerbang untuk mengakses Sistem Informasi berbasis internet (online). Melalui UNISYS seorang mahasiswa bisa mengakses berbagai layanan informasi yang disediakan, seperti melihat kehadiran kuliah, pembayaran SPP, peminjaman buku perpustakaan, melihat nilai, dan masih banyak lagi termasuk yang sangat penting yakni pengisian KRS/RAS secara online.

Bagi mahasiswa lama, pengisian KRS/RAS tersebut mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Namun bagi mahasiswa baru yang belum pernah melakukan pengisian KRS/RAS secara online tentu akan menjadi masalah tersendiri. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pimpinan fakultas melalui Divisi Perkuliahan & Ujian dan juga Divisi Akademik & SIM secara khusus menggelar ‘Sosialisasi key-in RAS/KRS bagi mahasiswa baru FPSB UII’ pada hari Selasa, 5 Februari 2013.

Mengingat banyaknya mahasiswa baru FPSB UII, maka sosialiasasi dilakukan secara bergelombang dan terbagi dalam beberapa kelas. Materi disampaikan oleh kepala/staf Divisi Akademik & SIM dan juga kepala/staf staf Divisi Perkuliahan &Ujian. Semoga saja dengan sosialisasi tersebut bisa membantu mahasiswa FPSB UII dalam melakukan key-in KRS/RAS untuk semester Genap 2012-2013. Amiin.

Workshop “School of Empathy” di selenggarakan prodi Psikologi FPSB UII

{mosimage}Dasar dari empati adalah merasakan, memikirkan apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain. Jadi untuk bisa ber’empati’dengan sesama, maka harus ada koneksi perasaan yang mampu merasakan orang lain. Empati adalah hubungan, komunikasi dan kelekatan. Empati juga terkait dengan kontak tubuh. Dan dasar dari semuanya adalah cinta. Ini adalah hal yang penting untuk mengembangkan empati”, Demikian ungkap Prof. Dr. Marcus Stueck kepada para peserta Workshop School of Empathy yang dihelat oleh Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia selama 2 hari, Rabu-Kamis, 2-3 Januari 2013. Ini merupakan workshop kedua yang sebelumnya pernah diselenggarakan pada bulan Maret 2012.

Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Mohammad Hatta tersebut diikuti oleh sekitar 25 peserta yang berasal dari berbagai daerah. School of empathy sendiri merupakan sebuah metode/ teknik pembelajaran yang terdiri dari 2 metode, yakni melalui bahasa komunikasi-verbal dan badan-nonverbal (dance of life). Dipilihnya dance/gerak tari sebagai salah satu media pembelajaran empati karena dance tersebut bisa membawa perasaan dan ekspresi seseorang ke dalam tarian. Pengalaman inilah yang terbukti mampu mempengaruhi perilaku seseorang sejalan dengan adanya proses biokimia yang terjadi di otak saat melakukan dance/dansa tersebut.

“Itulah mengapa biodansa penting karena dengan dansa tersebut dapat membangun empati. Dengan dansa kita bisa menyeimbangkan antara pengatahuan dan perasaan, sedangkan bila hanya membaca kita hanya bisa mendapatkan pengetahuan saja. Dan program ini bisa diikuti dan dimengerti oleh siapa saja tanpa membedakan ‘kondisi’ seseorang. Bahkan tuna rungu pun bisa dilatih intuisinya/feelingnya dengan dansa”, tambah Prof. Stueck.

Dalam praktiknya, peserta diminta melakukan gerakan-gerakan/tarian tertentu yang disesuaikan dengan irama dansa yang diperdengarkan. Musik yang diputar sebagai pengiring tarianpun sangat bervariasi, mulai dari tempo cepat (untuk melepaskan ekspresi/emosi), tempo sedang (untuk bisa merasakan kondisi sekitar) dan tempo lambat/lembut (untuk relaksasi).

“Tadinya saya kurang mengerti dan memahami apa itu sebenarnya ‘empati’. Tapi setelah mengikuti pelatihan ini saya sekarang bisa lebih mengerti/tahu dan merasakan langsung tentang apa itu empati”, ungkap salah seorang peserta di akhir sesi, Rudy Yuniawati.