Pembekalan Alumni FPSB oleh Dekan

“Kita tidak hanya hidup di dunia saja. Kita juga akan hidup di akhirat. Oleh karena itu kita perlu mempersiapkan kehidupan kita di akhirat sejak sekarang. Sejak mencari kerja, sejak bermasyarakat dan penuh keikhlasan hanya mengharap ridho Allah SWT”. Demikian salah satu pesan penting yang disampaikan oleh Dekan FPSB UII, H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog saat memberikan materi pembekalan alumni Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 28 Maret 2014.

Satu-per satu para alumni diminta untuk berbagi rencana usai mereka lulus dari FPSB UII (S1-S2). Beberapa alumni secara khusus diminta oleh Pak Sus (panggilan akrab Sus Budiharto) untuk bermusyawarah dan meminta restu dari orangtua dalam menentukan langkah selanjutnya usai kelulusan. Sebagian lain yang sudah bekerja/berwirausaha diminta untuk istiqomah dalam menjalaninya. Sedangkan bagi yang sudah mencari beberapa peluang pekerjaan dan masih belum diterima, Pak Sus mengingatkan untuk terus bersabar dan berdoa. “Doa umat muslim itu 50% dikabulkan di dunia dan 50% lagi untuk kebaikannya di akhirat. Berbeda dengan orang kafir yang doanya banyak dikabulkan 100 % di dunia karena tidak ada yang disisakan untuk kebaikannya di akhirat”, ungkap Pak Sus.

Khusus kepada lulusan Magister Psikologi Profesi Pak Sus mengingatkan untuk segera mengurus keanggotaan HIMPSI dan ijin Praktek agar lebih mudah dalam membuka praktek layanan psikologi.

Kolokium Departemen Psikologi Klinis Prodi Psikologi FPSB

Untuk memberikan gambaran tentang peran psikolog puskesmas dalam menangani korban bencana alam, Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia secara khusus menggelar kolokium berjudul “Peran Psikolog Puskesmas dalam Penanganan Kesehatan Mental Masyarakat Paska Bencana Melalui Pendekatan Komunitas”, Selasa, 25 Maret 2014 dengan menghadirkan Titi Pratiwi Widayaningsih, S.Psi., Psikolog sebagai pembicara. Hadir sebagai moderator adalah M. Novvaliant Filsuf Tasaufi, S.Psi., M.Psi

Menurut Psikolog Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Turi Sleman tersebut secara umum seorang psikolog (di Puskesmas) mempunyai beberapa tugas penting, seperti melakukan promosi , prevensi, kurasi, dan rehabilitasi. Kegiatan Promosi sendiri lebih terkait erat dengan upaya-upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan atau kesejahteraan psikologis seseorang atau kelompok masyarakat. Untuk tugas Prevensi yang dimaksud adalah memberikan pelayanan psikologi klinis yang meliputi upaya-upaya pencegahan atau meminimalkan kemungkinan timbulnya permasalahan atau gangguan psikologis baik di tingkat individual maupun masyarakat. Sementara Kurasi adalah pelayanan psikologis berupa intervensi psikologis atau psikoterapi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan atau gangguan psikologis yang sedang dialami oleh indivuaal atau kelompok masyarakat. Sedangkan tugas Rehabilitasi merupakan pemberian layanan psikologis klinis meliputi upaya-upaya pemulihan kembali fungsi psikologis klien individu ataupun kelompok setelah pulih dari permasalahan/gangguan psikologis dan menyiapkan untuk berfungsi kembali ke masyarakat. Secara garis besar menurutnya penanganan pasien (utamanya korban bencana erupsi Merapi 2010 lalu) dilakukan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan secara individu dan secara komunitas.

Pendekatan secara individual efektif dilakukan terhadap jumlah korban yang tidak banyak. Namun apabila jumlah korbannya sangat banyak, maka pendekatan komunitas jauh lebih efektif karena penekanan pendekatan komunitas secara spesifik memang lebih kepada dukungan sosial dan bukan perubahan individu. Contoh yang pernah dilakukan adalah saat memberikan psikoedukasi bagi para pamong desa/tokoh masyarakat. “Psikoedukasi tersebut dimaksudkan untuk menambah wawasan tantang kesehatan mental yang nantinya akan berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Para tokoh masyarakat juga diharapkan mampu melakukan screening terhadap masyarakat yang mengalami gangguan jiwa, mampu memotivasi warganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa bila mengalami gejala psikologis, serta mempu membangun sistem pelayanan kesehatan yang terpadu termasuk dalam pengkondisian lingkungan untuk proses rehabilitasi masyarakat dengan gangguan jiwa”, ungkapnya.

“PR kita ke depan adalah intervensi terhadap bencana teknologi yang memilik banyak dampak, seperti kekerasan seksual, pornografi, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, perkawinan dini dan lain sebagainya”, pungkasnya.

TOPIK DOSEN TPS SEMESTER GENAP 2013/2014

1.       Arief Fahmie

a.       Studi kualitatif aplikasi Psikologi manejemen SDM (training, seleksi, remunerasi, PMS)

b.      Studi kualitatif adopsi teknologi informasi

c.       Model organisasi dalam perspektif Islam

d.      Aikido dan PIO

e.      Ruqyah syar’iyyah dan PIO

 

2.       Hazhira Qudsy

a.       Self regulation/self efficacy in learning

b.      Parental involvement/parental support/social support/peer support in education

c.       Mathematics ability/academic ability

d.      Kecemasan/stres akademik

e.      Penalaran moral pada anak

 

3.       Fuad Nashori

a.       Forgiveness

b.      Social Prejudice

c.       Aggresion

d.      Aggreeableness

e.      Religiousity

f.        Religious knowledge in different setting

g.       Dll

 

4.       Hepi Wahyuningsih

a.       Kualitas/kebahagiaan/kepuasan perkawinan

b.      Religiusitas/spiritiualitas

c.       Identitias diri remaja

d.      Pengorbanan

e.      Sanctificiation

 

5.       Mira Aliza R

a.       Cyberbullying/bullying

b.      Anak berkebutuhan khusus

c.       Self Efficacy pada dunia pendidikan

d.      Kematangan karir

1.       Qurotul Uyun

a.       Kebersyukuran

b.      Kesabaran

c.       Spiritualitas, religious involvement

d.      Well being, resilience, kecemasan, depresi

e.      Kebahagiaan, memaafkan, khusnudzon, kepuasan hidup

 

2.       Ratna Syifa’a

a.       Regulasi Diri (anak, remaja dan dewasa)

b.      Kreativitas

c.       Berpikir positif

d.      Gifted

 

3.       Resnia Novita Sari

a.       Theory of Mind

b.      Kelekatan dengan orang tua dan teman sebaya

c.       Keluarga dengan ABK

d.      Pemafaan pada anak

 

4.       Rumiani

a.       Health behavior termasuk isu-isu promosi hidup sehat misal perilaku merokok, pola konsumsi

b.      Stres dan pengelolaannya

c.       Prokrastinasi

d.      Pendekatan-pendekatan Islam dalam konseling dan psikoterapi untuk mencapai wellbeing.

 

5.       Sumedi P Nugraha

a.       Kesejahteraan Mahasiswa

b.      Kematangan Karier

c.       Life skill mahasiswa

d.      Values

e.      KKN

f.        Works study conflict

g.       Study habits

h.      Time management

i.         Learning organization

j.        Change management

 

6.       Sus Budiharto

a.       Kepemimpinan Profetik/moral

b.      Karakter anti korupsi

c.       Intervensi Islami pasca bencana

d.      Kesehatan holistik

 

7.       Susilo Wibisono

a.       Fundamentalism

 

8.       Thobagus Muh Nu’man

a.       Perilaku mengemudi

b.      Prososial

c.       Harapan (hope)

 

9.       Yulianti Dwi Astuti

a.       Kebahagiaan

b.      Empati

c.       Gaya atribusi/atrributional style

d.      Keikhlasan

e.      Ketahanan terhadap stres

Pembekalan Alumni Psikologi FPSB

‘Saat Anda dihadapkan dalam beberapa pilihan (pekerjaan, mendirikan usaha, studi lanjut dll), maka tanyakanlah kepada orangtua Anda’. Demikian himbauan yang selalu ditekankan oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog kepada para alumni FPSB UII yang mengalami kesulitan saat dihadapankan dalam beberapa pilihan pekerjaan usai lulus S1 dalam acara ‘Pembekalan Alumni FPSB UII’, Senin, 25 November 2013 di Auditorium FPSB UII.

Selain benar-benar bertanya kepada orangtua tentang suatu pilihan (pekerjaan/studi lanjut) dengan berbagai pertimbangannya, sesungguhnya imbauan tersebut juga mengandung pengertian untuk meminta doa restu kepada orang tua agar pekerjaan/studi lanjut yang dipilih akan membawa kebaikan hidup di dunia dan akhirat.

Haryo Seto Akhmad Yani, salah satu alumni FPSB UII angkatan 1998 yang saat ini memiliki usaha konsultan SDM ‘Kedai Karir’ juga turut hadir untuk berbagi pengalaman sekaligus memberi motivasi kepada para sarjana baru tersebut. Haryo Seto (panggilan akrab Haryo Seto Akhmad Yani) mengajak para alumni untuk menguatkan tekad dalam memulai sebuah usaha, baik dalam mendirikan usaha sendiri ataupun saat melamar pekerjaan di suatu lembaga. “Yakinlah bahwa Allah akan senantiasa memberikan pertolongannya kepada hamba-Nya. Kalau mendapatkan yang lebih, maka kita juga harus melakukan sesuatu yang lebih. Kita kuatkan ibadah kita, kita cari/minta doa restu orangtua, kita perbanyak sedekah, kita niatkan segala sesuatunya untuk kebaikan, kita manfaatkan waktu sebaik mungkin, kita kembangkan/tingkatkan kemampuan kita melalui kursus-kursus/pelatihan, dan perkuat silaturrahmi dengan semua pihak yang terkait’, ungkapnya.

Haryo seto juga mengingatkan agar para alumni bisa menerima dan melaksanakan setiap tugas yang diberikan dengan sebaik mungkin (baca: sungguh-sungguh, cepat dan tidak mengeluh), karena dalam tugas tersebut terdapat banyak sekali pembelajaran. “Nikmati setiap proses yang kita jalani/lakukan (termasuk kegagalannya). Bagi yang mau bekerja, segera kirimkan lamaran sebanyak mungkin tanpa menunggu perusahaan tersebut membuka lowongan. Karena ada kalanya perusahaan tersebut tidak membutuhkan banyak karyawan, sehingga tidak membuka lowongan secara resmi”, pungkasnya.

Acara pembekalan diakhiri dengan penyerahan piagam penghargaan bagi lulusan terbaik (berdasarkan nilai IPK tertinggi) FPSB UII.

Kita doakan bersama agar lulusan FPSB UII pada khususnya dan UII pada umumnya benar-benar dapat membawa manfaat bagi sesama. Amiin.

OPEN HOUSE LABORATORIUM PSIKOLOGI dan IPSINEMA 2013 atau LAB EXPO Psikologi FPSB

Dalam rangka memberikan tambahan pengetahuan/wawasan mengenai berbagai macam peralatan penelitian/asesment psikologi maupun berbagai layanan yang ada di laboratorium dan juga aplikasi ilmu Psikologi (melalui tayangan film psikologi), Laboratorium Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia menggelar "OPEN HOUSE LABORATORIUM PSIKOLOGI dan IPSINEMA 2013 atau LAB EXPO", Rabu, 27 November 2013.

Dalam kegiatan Lab Expo 2013 tersebut disajikan berbagai peralatan yang digunakan dalam kegiatan praktikum maupun layanan psikologis psikolog yang terbagi dalam beberapa stand, seperti stand Psikologi Eksperimen yang menampilkan berbagai macam instrumen penelitian ekperimental (Muller Lyer Illusion, Pin Board, Puzzle, Reaction Time Tester,Steadiness Tester, Depth Perception Box, Two Arm Coordination, TMITes Memori Indonesia, Jam WarnaKarya Mahasiswa Hasil Kompetisi Psikologi EksperimenVisual Motoric Coordinat TesterKarya Mahasiswa Hasil Kompetisi Psikologi Eksperimen, Tensimeter), stand Tes Inteligensi Klasikal dengan menampilkan alat-alat tes intelegensi yang biasa dipakai secara klasikal (Intelegenz Struktur TestIST, Tes Inteligensi Kelompok Indonesia TIKI, Advance Progressive MatricesAPM, Standard Progressive MatricesSPM, Colour Progressive MatricesCPM, Tes Inteligensi UmumTIU), stand Tes Inteligensi Individual dengan enampilkan alat-alat tes inteligensi yang penggunaanya dilakukan secara Individual (BINET, WPPSI, WISC, WAIS, S-FRIT, TIDI), stand Tes Bakat dan Minat dengan menyajikan alat-alat tes bakat dan minat (Baterai Tes Bakat A1A3A5A6B3C4D4,Tes Kemampuan Dasar TKD, Tes Mechanical Comprehension, Tes RMIB, Tes Holland, Tes Kuder, Tes Kreativitas Verbal, Tes Kreativitas Figural, Tes pola kerjaPauli dan Kraeplin), stand Tes Kepribadian Proyektif dengan menyajikan alat tes kepribadian yang termasuk dalam pendekatan Proyektif (Thematic Apperception TestTAT, Children Apperception Test–AnimalCAT-A, Children Apperception Test–HumanCAT-H, Tes Rorchach, Tes GrafisBAUM, DAP, HTP, Tes Wartegg), serta stand Tes Kepribadian Inventori dengan menyajikan alat tes kepribadian yang termasuk dalam pendekatan Non Proyektif, atau Inventori (Sacs Sentences Completion TestSSCT, Eysenk Sentences Completion TestESCT, Tes Papikostik, Edward Preferences Personality ScheduleEPPS, 16 Personality Factor, DISC, Study of ValuesSOV, NSQ, MMPI).

Sedangkan untuk kegiatan Ipsinema (inside Pcinema) peserta mendapatkan sajian film psikologi berjudul ‘Thank You for Smoking’ yang kemudian dibahas bersama dosen.

Tak kurang dari 297 mahasiswa Psikologi UII, baik mahasiswa S1 ataupun S2 ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Pertemuan Orangtua/Wali Mahasiswa Baru Angkatan 2013 FPSB

‘Mohon maaf sebelumnya, saya tanpa permisi dan rembugan dengan orangtua mahasiswa lainnya, saya meminta kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia untuk bisa menambahkan penguatan nilai-nilai moral (moralitas), sehingga nantinya lulusan UII benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat’. Demikian harapan salah seorang perwakilan dari orangtua Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia saat memberikan sambutan di acara Pertemuan Orangtua/Wali Mahasiswa (POTMA), Sabtu, 2 November 2013 di GKU. Prof. Dr. Sardjito., M.Pd.

 

Sedangkan Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog dalam sambutannya sebelum membuka acara banyak menceritakan tentang sejarah berdirinya UII yang diinisiasi oleh tokoh-tokoh nasional muslim dari berbagai aliran/faham. Usai sambutan, dekan FPSB UII memperkenalkan satu-persatu staf pengajar/dosen beserta bidang keahliannya kepada para orangtua/wali mahasiswa.

Usai perkenalan, masing-masing Ketua Program Studi (Prodi Psikologi, Ilmu Komunikasi dan Pendidikan Bahasa Inggris) memberikan gambaran singkat tentang proses belajar mengjar, kompetensi yang akan dihasilkan, maupun bidang pekerjaan yang bisa diakses setelah mahasiswa lulus studi S1.

Di akhir sesi, orangtua mendapat penjelasan tentang Unisys yang bisa diakses oleh orangtua (yang sudah punya akun dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu) untuk memantau perkembangan studi putera-puterinya.

Kuliah Umum Prodi Psikologi tema “Menjadi Pribadi Pembelajar” Mahasiswa Baru Angkatan 2013

‘Kesiapan Anda untuk menjadi seorang pembelajar itu menjadi taruhan kesuksesan Anda dalam meraiah masa depan’. Demikian pernyataan pembuka yang disampaikan oleh Drs. Sumaryono, M.Si (Kandidat Doktor) saat memberikan materi kuliah umum bertema “Meraih Sukses di Perguruan Tinggi” yang dihelat oleh Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Senin, 7 Oktober 2013. Dekan FPSB UII, H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog hadir secara langsung untuk membuka acara di Auditorium FPSB UII tersebut.

Pak Maryono (panggilan akrab Sumaryono) mengawali materi dengan penegasan bahwa belajar atau mempelajari ilmu Psikologi merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan. Hal tersebut terkait dengan potensi seseorang yang mempelajari ilmu Psikologi dalam memberi kebahagiaan atau mengantarkan kesuksesan orang lain (disamping menghantarkan kesuksesan untuk dirinya sendiri ) serta memiliki kesempatan mempelajari perilaku orang lain beserta permasalahan yang menyertainya tanpa harus memberikan vonis terhadap perilaku tersebut.

Selain memberikan materi, Pak Maryono juga menayangkan beberapa video inspiratif seperti video tentang kepedulian seorang pejalan kaki terhadap seorang pengemis buta hingga pengemis tersebut mendapat penghasilan yang lebih banyak, video perjalanan seorang bocah cilik yang sanggup menyanyikan lagu penyanyi terkenal (Celine Dion) sekaligus membawa dirinya bertemu penyanyi pujaannya tersebut, dan sebuah video tayangan program televisi (Kick Andy) yang mengupas perjalanan seorang anak dari keluarga ‘tidak mampu’ asal Malang hingga sukses berkarir di New York.

Dari tayangan beberapa video tersebut, Pak Maryono menegaskan kepada para peserta bahwa untuk meraih atau mencapai tujuan (baca: cita-cita) hendaknya seseorang itu haruslah fokus, didahului dengan menetapkan cita-cita tersebut dalam alam bawah sadar dan mau bergerak (baca: usaha dan doa). Pak Maryono juga menegaskan bahwa di alam ini tidak ada proses yang terjadi karena kebetulan. Proses tersebut merupakan proses yang diijinkan oleh Allah SWT atas usaha yang dilakukan seseorang.

“Kalau saya jadi pemateri seperti ini, yang saya perhatikan adalah bahwa hari ini saya ingin belajar dari Anda. Yang kedua saya ingin belajar dengan bahagia. Kalau saya bahagia, maka saya akan menyebarkan kebahagiaan dengan orang lain. Kalau saya belajar bahagia, saya akan menyebarkan kebahagiaan belajar kepada orang lain. Itu sunatullah. Jadi kalau ada dosen yang mengajar dengan tidak bahagia, maka ingatkanlah dosen tersebut agar mengajar dengan bahagia. Anda juga harus mengembangkan sikap berpikir positif. Ketika Anda mendapatkan masalah dengan dosen (misalnya), Anda harus tetap berpikir positif. Lakukan proses dengan benar dalam rangka turut membahagiakan orangtua Anda ”, pesannya.

Terkait dengan kehidupan baru sebagai mahasiswa, Pak Maryono berpesan agar para mahasiswa pandai melihat atau aktif bergabung dalam aktivitas-aktivitas kemahasiswaan (baca: lembaga mahasiswa, kegiatan kemahasiswaan, dll) sebagai sarana penunjang untuk meraih cita-cita.

Kolokium Prodi Psikologi tema “Aplikasi Psikologi dalam Militer” FPSB

Meski tak begitu terlihat, namun sejatinya peran disiplin ilmu Psikologi dalam Militer sangatlah besar. Oleh karena itu, untuk memberikan tambahan pengetahuan tentang aplikasi Psikologi dalam dunia ketentaraan ataupun militer, Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia secara khusus menggelar kolokium bertema ‘Aplikasi Psikologi dalam Militer’, Kamis, 26 September 2013. Hadir sebagai pembicara adalah dua orang alumni Prodi Psikologi FPSB UII, Kapten Heri Susilo,S.Psi dan Kapten Ariyanto N.I, S.Psi, dari kesatuan TNI Angkatan Udara (AU). Selain kedua kapten TNI AU tersebut, Asep Muharram, S.Psi (juga seorang alumni Prodi Psikologi FPSB UII) yang saat ini berkarir di Kepolisian RI turut memberikan gambaran aplikasi Psikologi di dunia Kepolisian. Dr. H. Fuad Nashori tampil sebagai moderator.

Menurut Ariyanto maupun Heri Susilo, peran Psikologi dalam tugas operasi militer cukup banyak, diantaranya adalah melaksanakan propaganda melalui media radio dan pamflet/baliho/poster, memberikan pelatihan psikologi, memebrikan konseling dan penjurusan sekolah, memberikan konseling untuk personil, memberikan pelatihan untuk polisi syari’ah, memberikan motivasi kepada mahasiswa, memantau kondisi moril prajurit, untuk penelitian dan juga untuk memberikan saran staf dengan kegiatan dan hasil Lit. Psi.

Beberapa contoh aplikasi psikologi dalam tugas yang lebih detil diantaranya adalah dalam tugas inteligensi, Ops/Dik, dan juga Komando Utama (Kotama). Dalam tugas Intelegensi Psikologi bisa mengambil peran dalam proses interogasi (tawanan-GPK), pengumpulan keterangan (pulket), analisa pulket, analisa terhadap perkembangan pemberitaan dan lain sebagainya. Sedangkan peran di Lanud Ops/Dik diantaranya adalah untuk mendukung kegiatan penerbangan (briefing), konseling bagi siswa SekBang, menyampaikan atau mengajar tentang motivasi dan budaya safety, membudayakan keselamatan penerbangan, memonitor kondisi moril anggota maupun siswa sekbang, maupun untuk menangani anggota baru. Untuk Komando Utama (Kotama) lagi-lagi Psikologi ambil peran, diantaranya memberikan layanan psikologi untuk anggota Denma Koopsau II dan Lanud Jajaran, pengambilan data psikologi bagi pemegang senjata api (senpi) termasuk juga memonitor kondisi moril dan permasalahan di Denma Koopsau II dan Lanud Jajaran

Alumni Berbagi Pengalaman Study Lanjut (S2) ke Jerman, Kolokium Psikologi FPSB

“Jika niat kita belajar ke Jerman itu benar (baca: bersungguh-sungguh dalam rangka mencari ridho Allah SWT), maka insya Allah jalan kemudahan dari setiap kesulitan (baca: ketakutan) akan terbuka dengan sendirinya”. Demikian ungkap alumni Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia yang saat ini sedang menempuh studi lanjut S2 di Jerman, Nadia Hanum, S.Psi saat berbagi pengalaman pada acara kolokium bertema ‘Study Lanjut S2 ke Jerman’ yang digelar Prodi Psikologi FPSB UII, Senin, 23 September 2013.

Dalam kesempatan tersebut, Nadia Hanum banyak bercerita tentang pengalamannya sebelum memutuskan untuk berangkat menimba ilmu Psikologi ke Jerman maupun saat belajar Psikologi di negara yang juga diyakini sebagai cikal bakal tempat lahirnya para ilmuwan psikologi tersebut.

Di awal keputusannya untuk study lanjut ke Jerman, dara kelahiran kota Semarang pada 1988 lalu ini sempat merasa khawatir (takut) akan mahalnya biaya studi dan biaya hidup di Jerman, takut akan ketiadaan teman di Jerman, takut akan sulitnya menimba ilmu dalam bahasa Jerman, maupun takut pada hal-hal lain yang terkait dengan kehidupan di negara yang pernah dipimpin oleh Hitler tersebut. Namun dengan niat kuat dan bermohon/berdoa pada Allah SWT, ketakutan-ketakuan tersebut akhirnya menemukan penyelesaiannya (jalan keluar) masing-masing. Bahkan saat ini dirinya mengaku sudah cukup nyaman untuk menimba ilmu di Jerman, meski untuk menjadi seorang Psikolog di Jerman butuh waktu yang lebih lama jika dibandingkan di Indonesia.

Kepada peserta kolokium yang berminat study lanjut ke Jerman Nadia Hanum berpesan untuk pandai dalam mengatur waktu. Tak lupa Nadia juga berbagi cerita tentang beasiswa yang bisa diperoleh di Jerman ataupun beasiswa yang bisa diperoleh di Indonesia untuk study lanjut ke Jerman.

JADWAL KULIAH GANJIL 2013-2014 rev 3

JADWAL KULIAH GANJIL 2013-2014 rev 3  Silahkan klik http://fpscs.uii.ac.id/download/category/15-kuliah