Berorganisasi Ajarkan Seseorang Cerdas Hadapi Permasalahan Hidup JAFANA FPSB UII
Saat seseorang/mahasiswa memutuskan untuk berorganisasi (utamanya organisasi dakwah seperti halnya PDF Jafana), maka jangan pernah berpikir tentang apa yang akan diperoleh, tapi berpikir tentang apa yang bisa diberikan/dikontribusikan bagi organisasi. Kontribusi, motivasi dan komitmen anggota serta manajemen yang baik merupakan jaminan kelangsungan hidup sebuah organisasi. Pernyataan tesebut diungkapkan Ulfah Fauziah, Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UII saat berbagi ilmu/materi tentang ‘Organisasi’ dalam kajian yang diselenggarakan oleh Pusat Dakwah Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Indonesia, JAFANA pada hari Kamis, 4 April 2014 di Mushola Baitul Hadi FPSB UII.
Ulfah menambahkan bahwa seseorang yang rajin berorganisasi tidak lantas akan menjadi bodoh. Bahkan menurutnya aspek utama yang akan menentukan kesuksesan hidup seseorang bukanlah dikarenakan faktor kecerdasan intelektual semata. “Salah jika ada orang yang berpikiran bahwa organisasi tidak akan membuat kita cerdas. Justeru orang yang berorganisasi akan lebih fleksibel (baca: lebih pandai dalam menghadapi masalah hidup) dikarenakan permasalahan yang ada saat berorganisasi akan memberi pengalaman lebih dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi. Dan sebagai makhluk sosial, maka sudah seharusnya kita berinteraksi dengan orang lain. Jangan ikuti aliran ‘kupu-kupu’ (baca: kuliah pulang, kuliah pulang)”, tandasnya.
Khusus dalam berorganisasi dakwah, Ulfah mengingatkan agar dalam menyampaikan segala sesuatu seharusnya dilakukan dengan cara yang baik, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.