JADWAL KULIAH GANJIL 2013-2014 rev 3

JADWAL KULIAH GANJIL 2013-2014 rev 3  Silahkan klik http://fpscs.uii.ac.id/download/category/15-kuliah

Pembekalan Alumni, Dekan Ingatkan ONDI Prodi Psikologi FPSB

Fakultas Psikologi dan Ilmu sosial Budaya Universitas Islam Indonesia kembali menyelenggarakan pembekalan bagi alumninya pada hari Jumat, 30 Agustus 2013. Seperti halnya prosesi ‘pembekalan’ sebelumnya, pembekalan kali ini pun disampaikan langsung oleh dekan FPSB UII, H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog. Pembekalan berisi seputar motivasi, bimbingan pemilihan karir usai wisuda dan juga tausiyah singkat. Pembekalan setidaknya diikuti oleh sekitar 80-an alumni yang akan mengikuti prosesi wisuda pada 31 Agustus 2013.

Berbeda dengan penyelenggaraan ‘pembekalan’ sebelumnya, penyelenggaraan kali ini dilaksanakan lebih sederhana (baca: ringkas) untuk menghemat waktu terkait banyaknya wisudawan yang mengikuti acara ‘pembekalan’. Jika pada pembekalan sebelumnya masing-masing alumni diminta satu per satu untuk menyampaikan rencana usai lulus (wisuda), pada pembekalan kali ini hanya diambil beberapa mahasiswa untuk menyampaikan rencananya.

“Tolong anda ingat kembali bekal ONDI (Orienstasi Nilai Dasar Islam) yang pernah anda dapatkan sewaktu anda kuliah. Baik tentang tauhid, ibadah, maupun muamalah. Bagi teman2 yang belum punya rencana setelah lulus, silahkan anda tanyakan pada hati nurani dan dan juga orangtua anda, khususnya yang telah melahirkan anda (baca:ibu). Dan setelah anda nanti selesai mengikuti prosesi wisuda, anda akan menemui banyak orang yang bisa jadi mereka adalah utusan Allah (baca: malaikat) yang akan menunjukkan jalan masa depan anda. Insya Allah petunjuk dari mereka akan membawa kebaikan bagi kehidupan anda di dunia dan di akhirat”, ungkap Pak Sus.

Di akhir acara, secara khusus Pak Sus memimpin para calon wisudawan. Kita semua tentu berharap agar para alumni tersebut nantinya benar-benar akan membawa kebaikan bagi umat. Amiin.

Awali ‘Go Internasional’ dengan Berkunjung ke Cina Psikologi FPSB

Dalam rangka ‘go internasional’, Program Studi Psikologi dan Program Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia mengirimkan staf pengajar dan juga mahasiswanya ke negeri tirai bambu, Cina pada 18 hingga 31 Juli 2013 lalu. Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari program kerjasama yang telah ditandatangani pada bulan Oktober 2012 lalu oleh Faculty of Psychology and Sosio-cultural Sciences Universitas Islam Indonesia dengan School of Psychology and Behavioral Sciences, Zhejiang University.

 

Lakukan Riset Bersama.

Dalam kunjungan perdana tersebut, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia mengirimkan 3 orang dosen dan 3 orang mahasiswa guna melakukan beberapa kegiatan seperti yang telah disepakati dalam MoU, utamanya untuk melakukan penelitian dan pengembangan akademik. Ketiga dosen dan mahasiswa yang dimaksudk adalah H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si (dekan/dosen), Psikolog, RA. Retno Kumolohadi, S.Psi., M.Si., Psikolog (dosen), Uly Gusniarti, S.Psi., M.Si (dosen), Nur Farida Arfiani, S.Psi (Mhs. S2 penerima Beasiswa Unggulan BPKLN), Siti Hajar Istiqomah, S.Psi (Mhs. S2 penerima Beasiswa BPKLN) dan Wara Anggana (Mhs. S1).

Dalam kolaborasi penelitian bertajuk “Quality of Life in Multicultural Perspectives” tersebut ada beberapa penelitian yang diusung oleh FPSB UII , seperti Moral Leadership, Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru, Kualitas Kehidupan & Stres Kerja serta Nilai-nilai (Islam) dalam Bekerja. Selama beberapa hari, rombongan melakukan observasi dan wawancara dengan masyarakat Cina sebagai subjek penelitian. Di bulan November 2013 nanti direncanakan observasi dan wawancara juga akan dilakukan di daerah Surabaya bekerjasama Universitas Surabaya.

Dekan FPSB Sampaikan 'Moral Leadership'

Sebelum mendiskusikan dan melakukan serangkaian proses penelitian, Dekan FPSB UII, H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog secara khusus diminta untuk menjadi keynote speaker dalam sebuah seminar yang diselenggarakan pada 19 Juli 2013 di Zhejiang, Hangzhou . Dalam kesempatan tersebut, Pak Sus (panggilan akrab Sus Budiharto) menyampaikan atau memperkenalkan tentang kepemimpinan kenabian (prophetic leadership) dan juga tentang pengembangan ‘Moral Leadership’ berdasarkan pada budaya atau nilai-nilai Islam yang ada di masyarakat Indonesia.

Pak Sus mengambil Gubernur DKI Jakarta, Bapak Jokowi sebagai contoh salah satu tokoh yang sudah mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam kepemimpinannya (baca: kepemimpinan kenabian), seperti memiliki sifat sidik (jujur), amanah (untuk menyelesaikan permasalahan di Jakarta), tabligh (menyampaikan sesuatu dengan sangat baik=tidak membuat orang yang mendengar marah, transparan) serta fathonah (cerdas mencari solusi dalam memecahkan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya). Pak Sus juga mengambil beberapa contoh tokoh negara yang berasal dari Universitas Islam Indonesia yang juga menerapkan ‘prophetic leadership’ dalam kepemimpinannya, seperti Moh. Mahfud MD (Mantan ketua Mahkamah Konstitusi), Busyro Muqoddas (Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Pemilu), Ifdhal Kasim (Mantan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia), Halim Alamsyah (Deputi Gubernur Bank Indonesia), dan juga Pak Ridwan Mukti (Bupati Musi Rawas).

Pak Sus juga menjelaskan bahwa moral kepemimpinan seseorang sebenarnya sudah dipengaruhi sejak pra-embrionik/pra-marital (sebelum orangtuanya menikah atau saat orangtuanya memilih calon pasangan). Ada baiknya dalam memilih calon pasangan hidup lebih dititikberatkan pada ketaatan/keimanan calon pada Allah SWT dan bukan karena faktor lainnya (harta, paras). Proses selanjutnya adalah saat melakukan ‘ibadah’ antara suami isteri yang hendaknya selalu ingat dan memohon kepada Allah agar kelak calon anak bisa tumbuh menjadi sosok pemimpin yang berakhlak mulia. Proses ini dilanjutkan dengan pola asuh jabang bayi saat masih dalam kandungan, pengasuhan setelah lahir, pendidikan, aktivitas masa remaja dan seterusnya.

Menurutnya jika kepemimpinan saat ini kualitasnya tidak lebih baik (baca: dari kepemimpinan jaman dulu), bisa jadi merupakan akibat atau pengaruh para orangtua terdahulu. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan ‘tobat’ yang bertujuan untu kembali menyucikan diri (menuju fitrah).

FPSB Gandeng 1 Universitas Lagi dari Negeri Cina

Ternyata selain melakukan penelitian bersama, Dekan FPSB UII juga menandatangani kerjasama baru dengan Zhejiang University (Hangzhou), Zhejiang University of Technology (Hangzhou), dan Universitas Surabaya. Program kerjasamanya diberi label Cross Cultural Research Collaboration Exchange Program atau disingkat dengan CRCEP yang berisi kerjasama dalam pengembangan riset bersama, kerjasamanya dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa, dual degree, dan meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam program pertukaran kebudayaan.

Juli 2013 lalu merupakan bagian pertama dalam proses pelaksanaan kerjasama. Sedangkan bagian keduanya akan dilakukan pada bulan November 2013 di Surabaya dan Yogyakarta. Kita semua tentu berharap agar kerjasama yang dirintis mampu memberi banyak manfaat bagi sesama.

Syawalan dan Family Gathering FPSB

Keluarga besar Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (FPSB UII) kembali menyelenggarakan tradisi tahunan berupa ‘Syawalan’ pada hari Ahad, 25 Agustus 2013. Banyumili Resto Godean yang memiliki area cukup luas dipilih sebagai tempat penyelenggaraan acara yang dikolaborasikan dengan ‘Family Gathering’ tersebut.

Acara dimulai dengan free time dimana keluarga dan anak-anak bisa bebas menikmati fasilitas yang ada di Banyumili Resto, seperti berenang, naik bebek air, ataupun sekedar menikmati pemandangan di danau buatan. Usai menikmati sarapan ‘nasi goreng’, peserta berkumpul untuk mengikuti games yang difasilitasi oleh mahasiswa S2 Magister Psikologi Profesi FPSB UII, seperti kereta api, memindahkan telur ubur-ubur, serta permainan tiup gelas.

Puas bermain, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama, sholat dzuhur berjamaah, mendengarkan dongeng, pentas anak-anak, pembagian doorprize, pembagian angpao dan ditutup dengan saling berjabat tangan.

RAKER FPSB: Rektor Imbau Agar Fakultas Lebih Inovatif

“Melanjutkan program yang sudah ada, insya Allah bisa. Meningkatkan program yang sudah ada, insya Allah bisa. Tapi sebaiknya, fakultas bisa membuat atau menciptakan program atau hal-hal baru”. Demikian ungkap Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof. Dr. Edi Suandy Hamid, M.Ec saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Rapat Kerja Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia yang dihelat pada hari Sabtu, 24 Agustus 2013 di GKU Prof. Dr. Sardjito UII. Terkait dengan pergantian kepemimpinan di UII, secara tegas Rektor meminta agar

siapapun tidak menolak jika nanti diminta untuk mengemban amanah sebagai pemimpin di UII, baik tingkat rektorat, fakultas maupun prodi.

Jalannya raker sendiri diawali dengan pemaparan program kerja, pelaksanaan program kerja serta evaluasi ketercapaian program kerja dari Dekanat yang disusul kemudian oleh paparan dari Prodi Psikologi, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Hubungan Internasional serta terakhir dari Program Magister Psikologi Profesi.

Workshop Writing and Presentation Skills Psikologi FPSB UII

‘Workshop ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam menulis di Jurnal Internasional maupun melakukan presentasi di berbagai kancah internasional’. Demikian ungkap Dr. Hepi Wahyuningsih, S.Psi., M.Si selaku PIC penyelenggaraan workshop “Writing & Presentation Skills Program”, Kamis, 22 Agustus 2013. Workshop yang diperuntukkan bagi dosen Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia tersebut terselenggara berkat kerjasama antara FPSB UII dengan lembaga bahasa CILACS UII. Sebelumnya, kegiatan sudah diawali dengan diagnostic test yang diselenggarakan pada hari Rabu, 21 Agustus 2013. Diperkirakan workshop akan berlangsung selama lebih kurang 15 hari (sd. Bulan Oktober 2013)

 

Pada kegiatan hari pertama tersebut (22 Agustus), workshop dipandu oleh Mr. Aryo yang menyampaikan pengantar kegiatan, khususnya public speaking serta ice breaking. “Dengan public speaking yang baik kita akan mencoba lebih meresapi apa yang kita sampaikan (baca: kepada mahasiswa/audien) sehingga mereka tidak sadar kalau mereka sedang kuliah (tidak bosan) tapi materi kuliah bisa tersampaikan dengan baik. Dan dalam berbahasa Inggris, suatu istilah yang berasal asli dari Bahasa Indonesia tidaklah perlu untuk diupayakan Inggrisnya. Contohnya nasi goreng, bakso, dll. Biarkan mereka menanyakan lebih jauh tentang itu (baca: nasi goreng dll)”, ungkap Mr. Aryo.