Final Psypreneur 2025: Be an Impactful Psychopreneur
Psypreneur merupakan kegiatan tahunan Program Studi Psikologi Program Sarjana Universitas Islam Indonesia (UII) yang telah diselenggarakan secara konsisten sejak tahun 2019. Program ini menjadi bagian dari rangkaian seleksi dan pembinaan kewirausahaan mahasiswa Psikologi UII, dengan tujuan menjaring serta mengembangkan bibit-bibit entrepreneur sejak masa perkuliahan. Psypreneur, yang diambil dari kata psychology dan entrepreneur, terintegrasi dalam mata kuliah Kewirausahaan Syariah yang diikuti oleh mahasiswa Prodi Psikologi UII semester lima, dimulai dari penyampaian materi di kelas hingga tahap akhir berupa Final Psypreneur.
Dalam proses seleksi, seluruh mahasiswa peserta mata kuliah kewirausahaan terlebih dahulu melalui tahapan penyaringan ide bisnis. Dari proses tersebut, terpilih 20 finalis terbaik dari seluruh kelas, yang kemudian diseleksi kembali hingga tersisa 10 finalis. Kesepuluh finalis inilah yang berkesempatan mempresentasikan ide bisnis mereka secara langsung di hadapan dewan juri pada ajang Final Psypreneur 2025, sebelum akhirnya ditentukan tiga tim terbaik sebagai pemenang.
Final Psypreneur 2025 diselenggarakan pada Sabtu, 13 Desember 2025, bertempat di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Acara ini dipandu oleh Arina Binti Adhima, S.Psi. selaku Master of Ceremony. Selain itu, kegiatan ini menghadirkan dewan juri yang berasal dari berbagai latar belakang keilmuan dan profesional, yaitu Bapak Muhammad Sugarindra, S.T., M.T. selaku dosen Fakultas Teknik Industri UII, Ibu Hilaria Dwi Desuari, S.I.Kom., M.A. selaku Business Development RS Sadewa Yogyakarta, serta Bapak Sahid Ramadhan, S.Psi., M.M. selaku alumni Fakultas Psikologi UII angkatan 2003 sekaligus praktisi di bidang kewirausahaan.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari MC dan pengenalan singkat profil dewan juri. Selanjutnya, sepuluh finalis terbaik secara bergantian mempresentasikan ide bisnis yang telah mereka kembangkan. Setiap tim diberikan waktu lima menit untuk memaparkan konsep bisnis, diikuti dengan sesi tanya jawab selama lima menit bersama dewan juri. Beragam ide bisnis inovatif ditampilkan oleh para finalis, mulai dari produk makanan, media edukasi, hingga pengembangan board game yang berbasis psikologi.
Usai seluruh presentasi finalis selesai, acara dilanjutkan dengan seminar dengan tema “Be an Impactful Psychopreneur” yang diisi oleh Bapak Sahid Ramadhan, S.Psi., M.M.. Beliau merupakan trainer, konsultan, dan wirausahawan profesional dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun di bidang pengembangan kepemimpinan, komunikasi, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia. Saat ini, Bapak Rama Sahid aktif sebagai pendiri Adaptable Consulting serta Founder dan CEO PT Nibras Berkah Mulia dan PT Teguh Aman Lestari, yang bergerak dalam bidang edukasi, kewirausahaan, dan pengembangan organisasi.
Dalam pemaparannya, Coach Rama, begitu beliau dikenal, menjelaskan tiga strategi utama untuk rise above the crowd atau menjadi seorang psychopreneur yang mampu menonjol di tengah persaingan dunia bisnis. Ketiga strategi tersebut meliputi penentuan tujuan yang jelas (setting goal), pembangunan posisi di benak konsumen (positioning), serta penguatan konektivitas (push connectivity).
Pada aspek penentuan tujuan, Coach Rama menekankan pentingnya kejelasan arah dalam berwirausaha. “Pada bagian setting goal, tentukan posisi tertinggi apa yang ingin dicapai, mengapa penting sampai disana dan berapa lama akan mencapainya.” jelasnya. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa seorang entrepreneur perlu membangun citra produk atau jasa yang jelas agar mampu menarik konsumen yang sesuai dengan target pasar karena penentuan posisi di benak konsumen akan berpengaruh langsung terhadap strategi packaging, pelayanan, hingga pengalaman yang diterima oleh konsumen.
Lebih lanjut, pada aspek konektivitas, Coach Rama menjelaskan bahwa seorang entrepreneur perlu memiliki jejaring yang luas dengan mengedepankan komunikasi yang baik, sikap rendah hati, serta keterbukaan terhadap kolaborasi. Pembangunan koneksi dapat dilakukan melalui terbukanya ruang diskusi, kolaborasi, hingga eksekusi ide, sehingga tercipta ekosistem yang mendukung pemasaran produk secara lebih luas.
Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Salah satu peserta, Sansan, mengajukan pertanyaan terkait bagaimana orang yang bekerja di bidang creative design dapat beradaptasi dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang semakin masif. Menanggapi pertanyaan tersebut, Coach Rama menyampaikan bahwa pelaku creative design perlu berdamai dan beradaptasi dengan teknologi. AI, termasuk berbagai platform berbasis kecerdasan buatan, seharusnya dimanfaatkan sebagai alat bantu dan sumber referensi untuk memperluas pasar, meningkatkan kreativitas, serta mendorong inovasi, bukan sebagai ancaman yang menggantikan peran manusia.
Rangkaian acara Final Psypreneur 2025 kemudian ditutup dengan pengumuman pemenang oleh Ibu Fani Eka Nurtjahjo, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Ketua Panitia. Berdasarkan hasil penilaian dewan juri, ditetapkan tiga pemenang terbaik yang dinilai unggul dari berbagai aspek.
Juara pertama diraih oleh LakuRasa, sebuah board game edukatif berbasis psikologi dengan slogan “Dari Permainan Menjadi Pemahaman”. Karya ini dinilai mampu mengemas konsep psikologi secara menarik, aplikatif, dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. LakuRasa merupakan hasil karya Kelompok 12 Kelas D yang diketuai oleh Nihaya Khusnil Karimah, dengan anggota Nazwa Shinta Pusvita, Tsabita Alhaniyah, dan Shipa Septia Jaya.
Posisi juara kedua ditempati oleh Akil’s Science Quest, sebuah buku cerita bergambar edukatif yang dirancang untuk mengenalkan konsep sains kepada anak-anak melalui pendekatan yang menyenangkan dan komunikatif. Karya ini berasal dari Kelas F Kelompok 14 dan diketuai oleh Muhammad Agha, dengan anggota M. Haekal Yudhayana, Iman Firdaus, dan Luhur Pandulu Waranggani.
Sementara itu, juara ketiga diraih oleh ReCoast, produk tatakan plastik estetik berbahan barang bekas yang tidak hanya memiliki nilai fungsional dan visual, tetapi juga menyampaikan pesan edukatif mengenai pentingnya daur ulang melalui informasi pada kemasan produk. ReCoast merupakan karya dari Kelas A Kelompok 13 yang diketuai oleh Zahra Archie Khalida, dengan anggota Naila Syafira Mufassirin Liana, Lulu Azka Anindita, Farhana Nur Tsamari, dan Yustika Madhesta Salsabila.
Dengan terselenggaranya Final Psypreneur 2025, diharapkan kegiatan ini dapat terus menjadi wadah pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa Psikologi UII yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memberikan dampak positif dan kebermanfaatan bagi masyarakat luas.
Author: Raisha Nur Rahmani





