Kuliah Tamu From Stress to Resilience: Understanding Stress and Coping from The Perspectives of Psychology and Social Practice

Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kuliah tamu bertema “From Stress to Resilience: Understanding Stress and Coping from The Perspectives of Psychology and Social Practice” pada Rabu, 10 Desember 2025 yang bertempat di Auditorium Wahid Hasyim Lantai 5. Kegiatan ini menghadirkan pemateri internasional dan berhasil menarik perhatian mahasiswa karena membahas isu yang sangat dekat dengan kehidupan akademik maupun personal.

Ibu Resnia Novitasari, S.Psi., M.A. selaku dosen Psikologi UII, berperan sebagai MC dan membuka acara dengan suasana hangat. Beliau mengajak peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan secara aktif dan memanfaatkan kesempatan belajar dari narasumber internasional. Pada kesempatan kuliah tamu kali ini, Abdul Azeez E.P., Ph.D., seorang Assistant Professor of Social Work di Vellore Institute of Technology, Tamil Nadu, India hadir sebagai pemateri. Beliau menyampaikan materi mengenai stres, mekanisme coping, dan pembentukan resiliensi dari sudut pandang psikologi serta praktik sosial. Melalui metode yang interaktif, beliau mengajak mahasiswa memahami bagaimana stres muncul dalam berbagai konteks, serta bagaimana individu dapat mengembangkan resiliensi sebagai strategi adaptif.

Pemateri menguraikan bahwa setiap individu memiliki jenis stres dan strategi penanganannya sendiri. Namun, ketidakmampuan mengelola stres dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Stres muncul akibat ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan individu dalam menghadapi situasi tertentu, misalnya ketika harus menyelesaikan tugas dalam waktu terbatas. Respon tubuh terhadap stres dapat berupa ketegangan otot, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan gejala fisik lainnya sebagai bentuk reaksi alami. Berbagai peristiwa seperti mempelajari keterampilan baru, memasuki organisasi baru, atau menghadapi keterbatasan finansial turut mempengaruhi psychological well being dan memicu stres. 

Tidak hanya membahas stres, Dr. Azeez juga memberikan pemahaman mengenai strategi coping yang adaptif. Ia menegaskan, bahwa “Coping is an effort to master, reduce or tolerate demands created by stress.” Secara umum, coping terbagi menjadi dua tipe, yakni coping adaptif dan maladaptif. Coping adaptif mencakup usaha problem solving, mencari dukungan sosial, menerapkan mindfulness seperti mindful eating dan relaksasi, melakukan reframing untuk membentuk pola pikir positif, serta mengatur pernapasan secara sadar. Sementara itu, coping maladaptif meliputi menghindar dari masalah, tidak mengakui adanya masalah, penggunaan substansi tertentu secara ilegal, menarik diri dari lingkungan sosial, dan menyalahkan diri sendiri. 

Dr. Azeez merekomendasikan olahraga untuk menurunkan hormon stres, meditasi dan menggunakan teknik pernapasan untuk menenangkan sistem saraf simpatik, serta manajemen waktu agar individu tidak merasa kewalahan. Kebiasaan sehat seperti tidur 7–9 jam per hari, pola makan seimbang, serta dukungan dari keluarga, teman, atau tenaga profesional juga sangat penting dalam proses coping.

Pada sesi tanya jawab, salah satu penanya bernama Iir, mahasiswa Psikologi angkatan 2025, menanyakan tentang bagaimana bisa seseorang merasa dirinya baik-baik saja secara subjektif namun bisa dikatakan mengalami stres secara objektif. Dalam menanggapi pertanyaan tersebut, Dr. Azeez menjelaskan konsep self-generated stress, yaitu stres yang muncul dari dalam diri meskipun tidak ada tekanan eksternal. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan disfungsi kognitif, seperti pemikiran negatif dan negative self-talk. Individu mulai meragukan dirinya, mempertanyakan kualitas kerja yang sebenarnya sudah baik, atau terus-menerus membayangkan kemungkinan kesalahan. Menurut beliau, strategi paling efektif untuk mengatasi kondisi ini adalah emotional regulation, yaitu kemampuan untuk memahami, menerima, dan merefleksikan kembali emosi diri agar dapat dikelola secara adaptif.

Melalui penyelenggaraan kuliah tamu bertema From Stress to Resilience ini, Program Studi Psikologi UII berharap mahasiswa tidak hanya memahami konsep stres dan coping secara teoritis, tetapi juga mampu menerapkan strategi pengelolaan stres secara adaptif dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran yang memperkaya wawasan akademik sekaligus membentuk kemampuan regulasi diri yang lebih matang. Dengan pemahaman yang menyeluruh mengenai stres dan coping, diharapkan mahasiswa dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih tangguh, sadar terhadap kondisi mental diri, serta siap menghadapi berbagai tantangan akademik maupun sosial sebagai calon ilmuwan psikologi yang kompeten dan berdaya.

Author: Raisha Nur Rahmani