Pembekalan Alumni Prodi Psikologi FPSB

Pembekalan Alumni : Menjadi Sarjana Langit PDF Print E-mail
 
 

 

Walid Jumlad, S.Psi saat memberikan pembekalan bagi alumni dan calon alumni FPSB UII

“Jadilah anak-anakku sebagai sarjana-sarjana langit”. Demikian rangkaian pesan singkat namun sangat mendalam yang masih sangat jelas diingat oleh Wali Jumlad, S.Psi pada saat mengikuti yudisium kelulusannya tahun 2008 silam. Pesan yang tidak dijelaskan secara eksplisit oleh pemberinya saat itu (Ka. Prodi. Psikologi-Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog) justeru menjadi bahan perbincangan menarik bagi mas Walid (panggilan akrab Walid Jumlad, S.Psi) bersama teman-temanya. Pesan itu pulalah yang coba di share oleh mas Walid saat memberikan pembekalan bagi alumni dan calon alumni FPSB UII, Jumat, 28 Agustus 2014 di Auditorium FPSB UII.

Dari pesan tersebut, mas Walid mengajak para alumni dan calon alumni untuk bisa berkarya dengan sebaik mungkin dengan menitikberatkan pada kebermanfaatan bagi sesama/masyarakat. “Jadi, kita bekerja tidak hanya sekedar mencari uang tapi sebisa mungkin dapat memberi manfaat kepada orang lain”, ungkapnya.

Mas Walid juga mengajak para peserta pembekalan untuk mengetahui hak-haknya dalam undang-undang ketenagakerjaan agar tidak dimanfaatkan/dirampas oleh pihak-pihak atau perusahaan secara sepihak sehingga merugikan para alumni. Secara khusus mas Walid juga menjelaskan berbagai prospek pekerjaan yang bisa diraih oleh seorang sarjana Psikologi di dunia kerja, seperti assesor, konsultan, konselor, HR staff/manager maupun sebagai seorang trainer. Setelah melanglang di berbagai bidang pekerjaan, saat ini mas Walid memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di Program Magister Psikologi Profesi.

Dalam acara tersebut, Dekan FPSB UII (Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA., HRM., Psikolog) mengajak para alumni dan calon alumni untuk berbagi rejeki dengan mahasiswa FPSB UII yang kurang mampu dalam bentuk sumbangan beasiswa. Sumbangan beasiswa yang diberikan sepenuhnya akan dikelola oleh fakultas untuk disalurkan kepada mahasiswa yang benar-benar membutuhkannya (baca: tidak mampu).